Ibu: Penuh Kasih dan Cinta

Vintasya Hilda Kauri Pinontoan
Mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta. Journalist - Writer - Photographer
Konten dari Pengguna
9 Juni 2024 9:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vintasya Hilda Kauri Pinontoan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu yang mencium anak. (Foto: Liana Mikah/Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu yang mencium anak. (Foto: Liana Mikah/Unsplash)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ibuku adalah sosok wanita yang berharga dan istimewa dalam hidupku. Dia adalah seorang yang tangguh dan hebat, dengan jasa dan kasih sayangnya yang tak dapat dibalas dengan apa pun. Ibuku adalah malaikat yang selalu ada disisiku, memberikan nasihat, mencintai, dan mendoakanku sejak aku masih kecil.
Ibuku adalah sosok yang penyabar dan penuh cinta. Ia selalu memberikan nasihat yang membuat aku sadar akan kesalahanku dan memarahiku ketika aku melakukan hal yang tidak baik. Meskipun aku berbuat kesalahan, Ibuku tidak pernah bermain tangan atau berbuat kasar padaku. Ia selalu berusaha membuat aku menjadi anak yang beruntung karena memiliki Ibu seperti dirinya.
Dari kecil ibuku yang mengajarkan aku untuk dapat bermain, berbicara, berdiri, berhitung, dan berpikir. Ia mengajarkan aku untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan untuk selalu berbakti kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
Ibuku memiliki kekuatan dan sabar yang luar biasa. Dalam masa-masa sulit, seperti ketika ayah sakit, ibuku tetap sabar dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan. Ibuku tidak hanya mengurus rumah tangga, tetapi juga membagi waktu antara mengurus rumah tangga, memperhatikan anak-anak, dan memenuhi kebutuhan rumah.
Ibuku adalah pendengar dan penasihat ketika aku sedang dilanda sedih dan perasaan hancur. Ia memberikan doa-doa yang paling ampuh dan mujarab, dan restunya adalah restu paling diberkati. Setiap aku melangkah, aku selalu meminta doa kepada ibu, aku percaya bahwa doa ibu selalu menjadi kekuatan untuk aku.
Ibuku telah mengorbankan segala sesuatu demi anak-anaknya. Dari masa kecil hingga dewasa, ibuku telah menghabiskan waktu dan energi untuk membesarkan dan mendidik aku.
ADVERTISEMENT
Aku ingat, ketika aku Sekolah Dasar, ia yang selalu menyiapkan aku bekal untuk waktu istirahat di sekolah. Setiap dibawakan bekal, aku selalu tidak pernah makan, sehingga saat di rumah, ibuku selalu menegurku karena tidak pernah dihabiskan bekalnya.
Sampai dimana ibuku sudah mulai kesal, ia rela ke sekolah setiap jam istirahat hanya untuk menyuapi aku dengan makanan yang masih hangat dia buatkan. Disaat itu aku sedikit malu dengan teman-teman dan aku juga tidak bisa bermain bersama temanku karena aku lama saat makan.
Ibuku orang yang selalu ada untukku, ia selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Ibuku yang selalu mengantarkan aku untuk pergi latihan basket. Setiap aku lomba basket, ibuku yang menemani dan menontonku. Awalnya aku merasa malu ditonton oleh ibu, tapi seiring waktu berjalan, aku merasa senang dan menjadi lebih semangat.
ADVERTISEMENT
Terkadang aku suka lelah untuk pergi latihan basket, tetapi ia yang selalu mendorong dan menyemangati aku. Sebelum latihan, ia yang mengingatkan aku untuk makan agar aku semangat dan kuat.
Keunikan ibuku, ia memiliki motor berwarna merah muda, motor itu sudah ada lama dari aku Taman Kanak-Kanak. Ia menyukainya karena motor itu berwarna merah muda dan enak dipakai saat berkendara. Sampai aku kuliah, motor itu tidak diizinkan ibu untuk diganti atau dijual karena memiliki kenangan yang banyak. Sampai dimana ibu sudah jarang mengendarai motor, motor itu ia berikan untuk kakak pertamaku bekerja.
Aku suka memasak, masakan rumah lebih tepatnya, itu semua aku belajar dari resep ibuku. Ia mengajarkan aku bagaimana cara memasak brenebon, ayam woku, bubur Manado, dan makanan lainnya.
ADVERTISEMENT
Ibuku mengajarkan aku bagaimana cara mencuci baju yang bersih dan menyetrika pakaian, karena ibu berharap jika aku besar, aku dapat melakukannya sendiri.
Ibuku sempat mengidap penyakit kanker tiroid, saat itu aku merasa sedih dan terus berdoa untuk kesembuhan total ibuku. Aku selalu berusaha untuk meringankan beban dan membantu tugas rumah ibuku.
Setiap periksa ke dokter, ibu selalu pergi saat pagi hari, bahkan masih gelap. Perjuangan dia untuk sembuh sangat kuat. Ia selalu berdoa dan percaya bahwa dia akan sembuh total. Ia selalu menjaga pola makan dan hidup yang sehat.
Sejak ia sakit, aku selalu menjaga dan membantu ibu. Saat di rumah Ia pernah tidak sadarkan diri, itulah waktu dimana aku sangat sedih dan menangis. Sembari mobil ambulans datang, aku dan keluarga yang berusaha membuat ibu sadar. Aku orang yang menepuk lumayan keras pipi ibu sambil menyebut namanya “Ma… bangun ya ma…” berulang kali, itu aku lakukan supaya ia tetap sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
berkat kepercayaan ia untuk sembuh, doa yang kuat, dan semangat dari keluarga, akhirnya ibuku dinyatakan oleh dokter sembuh dari kanker tiroid. Aku sangat bersyukur mendengar kabar baik itu. Meskipun ia dinyatakan sembuh, tetapi ia harus tetap menjaga pola makan dan hidup yang sehat, karena penyakit itu akan muncul kembali jika ia kurang peduli dengan pola makan dan hidup yang sehat.
Ibuku memberi pesan untuk selalu melakukan hal dengan sebaik mungkin. Jika ada kesempatan, ambil kesempatan itu dan jangan membuangnya. Karena dari setiap kesempatan yang ada, itu adalah waktu untuk aku berlatih mengembangkan diri.
Aku sangat beruntung memiliki ibu seperti dirinya. Aku akan mencintai dan menyayangi ibuku sepanjang hidup. Aku akan berusaha menciptakan senyum indah dan kebahagiaan di wajahnya, tanpa air mata kesedihan dan kekecewaan. Terima kasih, ibuku, aku mencintaimu selamanya dan tidak akan tergantikan. Mungkin sekarang aku belum dapat membuatmu bahagia, tapi aku akan berusaha untuk tetap menjaga dan melindungimu.
ADVERTISEMENT
#Feature #FeatureOlahRasa