Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cinta Tanpa Sentuhan, Hanya Lewat Kata di Layar
25 Desember 2024 7:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kautsar Siti S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terkadang aku merasa seperti menunggu bintang yang jauh, berharap cahayanya masuk sampai ke hatiku meski hanya melalui layar. Aku melihatmu, merasakan setiap parasmu dari berbagai akun media sosial walau bukan akun media sosial mu sendiri, namun entah kenapa rasanya seperti ada jarak tak terlihat di antara kita. Aku ingin sekali merasakannya lebih dari sekadar pesan atau gambar, berharap suatu hari layar itu tak lagi menjadi penghalang, dan kita bisa menyentuh satu sama lain dengan cara yang lebih nyata.
ADVERTISEMENT
Detik berganti, jam berganti, hari berganti, bulan berganti, dan sampai saat ini tahun pun sudah berganti perkataanku masih tetap sama, "aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu bahwa aku bisa bertahan tanpa mencelakakan diriku tetapi mengorbankan diriku dengan cara apa pun untuk menjadi kepribadian yang lebih baik.
Seterusnya semoga saja aku jatuh hati, bukan jatuh ke dalam harapan yang tak pernah terbalas.
Kesabaranku setebal apa sih? Sampai aku terus menunggu, padahal banyak orang yang lebih baik datang kepadaku. Tapi kenapa aku masih mengejar dia yang bahkan tak pernah tahu aku ada?
Apalah (arti menunggu) untuk seseorang yang sedang dalam jatuh cinta, meski tak pernah berbagi cerita, tak pernah menyapa, atau bahkan tak pernah bertemu?
ADVERTISEMENT
Menunggu bukan sekadar soal waktu, tetapi tentang merawat rasa yang tak pernah terungkap. Ada harapan yang terus tumbuh, meski tak pernah saling menyentuh. Dan dalam diam, aku belajar untuk mencintai tanpa harus memiliki, menunggu tanpa keluh, karena terkadang, cinta yang indah adalah yang tak perlu dijelaskan.
Namun, meski tak terucap, aku tetap berharap dan berdoa, bahwa suatu saat dia akan menjadi milikku, meski dengan cara yang tak pernah aku duga.
-Di Ujung Jari, Ada Kita?-
Kautsar Siti Sundari