Konten dari Pengguna

6 Kendaraan Tradisional yang Ada di Indonesia

kawula muda
Lika-liku dunia anak muda
29 Januari 2018 12:24 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kawula muda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kendaraan Tradisional (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kendaraan Tradisional (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Transportasi terus berkembang seiring waktu, tentunya perkembangan itu demi tujuan untuk semakin memudahkan segala bentuk mobilisasi manusia. Sebelum adanya transportasi modern seperti sekarang, beberapa kendaraan tradisional ini dahulunya menjadi alat transportasi andalan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kendati banyak dari transportasi tradisional yang tidak mampu bertahan atau punah ditelan zaman, namun masih ada yang mampu bertahan hingga saat ini.
Berikut 6 kendaraan tradisional yang ada di Indonesia:
1. Becak
Ilustrasi becak. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi becak. (Foto: Wikimedia Commons)
Transportasi roda 3 yang masih ada di Indonesia ini adalah transportasi yang ramah lingkungan. Becak tidak menyebabkan kebisingan dan juga polusi. Becak pernah dilarang di Jakarta di tahun 70-an karena kehadirannya yang menjamur. Namun, baru-baru ini ada wacana bahwa becak akan diizinkan beroperasi lagi, tetapi hanya di jalan-jalan lingkungan saja. Becak adalah kendaraan tradisional yang juga memiliki daya tarik tersendiri di mata wisatawan yang berkunjung ke beberapa daerah di Indonesia.
2. Delman
Ilustrasi Kuda Delman (Foto: commons.wikipedia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kuda Delman (Foto: commons.wikipedia.org)
Kendaraan tradisional beroda dua ini yang ditarik oleh kuda ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Delman berasal dari nama seorang insinyur Belanda yang bernama Charles Theodore Deeleman. Banyak kereta-kereta kuda lainnya yang ada di Indonesia selain delman, yaitu andong, bendi, cimodo, dan sado.
ADVERTISEMENT
Andong adalah kereta kuda yang memiliki empat roda, andong banyak ditemukan di Jawa Tengah. Bendi adalah kendaraan tradisional yang juga sama seperti delman namun kereta kuda ini berada di daerah Sumatera Barat. Cimodo kendaraan yang berasal di Pulau Lombok, bedanya dengan delman, cidomo menggunakan ban mobil bekas di rodanya.
Dokar salah satu warisan budaya yang memberikan ciri khas di tempat-tempat wisata seperti di Yogyakarta atau Parangtritis. Dokar juga tidak jauh berbeda dengan delman. Di daerah Jawa Barat, dokar dikenal dengan nama "Kretek (Kahar)" namun bentuk kereta kudanya lebih tinggi dari dokar.
3. Ojek Sepeda
Ontel Keliling Yang Tersisa di Utara Jakarta (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ontel Keliling Yang Tersisa di Utara Jakarta (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Sepeda ontel dulu pernah menjadi transportasi utama, namun seiring perkembangan zaman sepeda ontel mulai ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Walaupun begitu, kendaraan tradisional yang satu ini sampai sekarang masih bertahan dan bisa kita jumpai di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat dan di Kota Tua.
4. Bentor
Bentor di depan Balai Kota Yogya (Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Bentor di depan Balai Kota Yogya (Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA)
Bentor adalah kendaraan tradisional yang berasal dari gorontalo. Populasi bentor saat ini paling banyak ada di Sulawesi Utara. Kendaraan ini sama seperti becak hanya saja menggunakan motor di bagian belakangnya.
5. Bemo
Bemo di Jakarta (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bemo di Jakarta (Foto: Wikimedia Commons)
Bemo atau becak motor merupakan kendaraan bermotor roda tiga yang dulu pernah ada di Indonesia. Kendaraan ini bahkan masih dapat kita saksikan di drama televisi "Si Doel Anak Sekolahan". Di film ini pemeran Mandra yaitu paman Doel merupakan seorang penarik angkutan bemo. Bemo digantikan oleh Bajaj yang saat ini masih bisa kita lihat lalu lalang di Jakarta.
ADVERTISEMENT
6. Helicak
Helicak (Foto: Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Helicak (Foto: Youtube)
Kendaraan angkutan masyarakat yang ada di Jakarta pada tahun 1970-an ini bentuknya mirip seperti helikopter. Namanya berasal dari gabungan kata helikopter dan becak. Kendaraan ini pertama kali diperkenalkan pada era pemerintahan Gubernur Ali Sadikin sebagai pengganti becak yang dianggap kurang manusiawi.
Sama seperti becak, pengemudi helicak ada di belakang, sedangkan penumpangnya duduk di depan dalam sebuah kerangka besi yang melindungi penumpang dari hujan, panas, ataupun debu.