Konten dari Pengguna

Sasando: Melodi Harmoni dari Pulau Rote

Kayla Ramadhani Fero
Kayla Ramadhani Fero Universitas Surabaya S1 Pendidikan Matematika
24 November 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kayla Ramadhani Fero tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: ambil sendiri
zoom-in-whitePerbesar
foto: ambil sendiri
ADVERTISEMENT
Rote pulau terluar Nusa Tenggara Timur, menyimpan pesona alam yang memikat dan budaya yang kaya. Salah satu warisan budaya Rote yang menawan adalah Sasando, alat musik tradisional yang suaranya menenangkan jiwa.
ADVERTISEMENT
Sasando terbuat dari bambu yang dihiasi daun lontar kering yang berfungsi sebagai resonator. Daun lontar ini memberikan suara yang khas dan hangat, seakan-akan suara alam yang diwujudkan dalam musik.
Sasando dimainkan dengan kedua tangan, tangan kanan memainkan melodi dan tangan kiri memainkan bass. Teknik petikan senar yang unik menghasilkan suara yang merdu dan penuh ekspresi.
Sasando sering dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional Rote, menceritakan kisah cinta, legenda, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Rote.
Tradisi pembuatan Sasando terus dilestarikan oleh generasi muda Rote. Mereka belajar dari para maestro dan menciptakan Sasando dengan penuh semangat.
Sasando tidak hanya menjadi alat musik, tetapi juga simbol budaya Rote yang perlu dilestarikan. Museum di Rote menyimpan berbagai koleksi Sasando yang menceritakan sejarah dan perkembangan alat musik ini.
ADVERTISEMENT
Festival Sasando diadakan setiap tahun untuk mempromosikan dan melestarikan alat musik ini. Festival ini menjadi wadah bagi seniman Rote untuk menampilkan bakat dan kreasi musik mereka.
Sasando Rote adalah bukti kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Rote. Mari bersama-sama melestarikan warisan budaya ini agar tetap hidup dan menginspirasi generasi mendatang.