Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Lagu Sedih dan Otak Manusia: Mengapa Kita Rela Terbawa Emosi?
24 November 2024 13:57 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kayla Aurelly Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah kamu pernah merasa tiba-tiba terhanyut suasana saat mendengarkan lagu sedih, bahkan ketika suasana hatimu sedang baik-baik saja? Sebut saja saat lagu "It Will Rain" dari Bruno Mars, "Glimpse of Us" dari Joji, atau yang sempat viral seperti "Satu Bulan" dari Bernadya. Fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi padamu, tetapi juga banyak orang lain. Secara ilmiah, lagu sedih punya daya tarik yang kuat untuk memengaruhi emosi kita.
ADVERTISEMENT
Musik yang dianggap sedih sebenarnya membangkitkan emosi romantis sekaligus emosi sedih, dan orang-orang, terlepas dari latar belakang musik mereka, mengalami emosi ambivalen ini saat mendengarkan musik sedih (Kawakami et al, 2013). Menariknya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Psychology , sekitar 25% hingga 30% orang melaporkan merasa lega atau puas setelah mendengarkan musik sedih, meskipun pada awalnya lagu itu memicu perasaan sedih. Hal ini menunjukkan bahwa musik tidak hanya menghibur, tetapi juga memengaruhi otak dan emosi kita dengan cara yang mendalam.
Para peneliti juga menemukan bahwa mendengarkan lagu sedih dapat memicu pelepasan hormon prolaktin, yang terkait dengan perasaan tenang dan lega setelah menangis. Fakta ini memberikan gambaran mengapa lagu dengan nada melankolis sering kali terasa seperti terapi emosional bagi banyak orang. Mari kita bahas penjelasan dari sisi psikologi dan neuroscience-nya dalam artikel ini!
ADVERTISEMENT
Musik Sebagai Cermin Emosi
Lagu sedih sering kali bertindak sebagai cermin emosi kita, membantu kita memahami perasaan yang sulit diungkapkan. Menurut Frontiers in Psychology, lagu sedih bisa membantu pendengar memproses emosi kompleks, seperti rasa kehilangan atau kerinduan dengan menciptakan ruang aman untuk merenung. Contohnya, melodi minor dan tempo lambat sering kali menciptakan suasana yang memungkinkan otak kita fokus pada pada perasaan kita, seperti rasa kehilangan atau kerinduan lalu merenungkannya dalam keheningan.
Safe Place untuk Mengeksplorasi Kesedihan
Menurut para ahli, musik sedih seperti "simulasi emosional" yang aman. Saat mendengarkan lagu sedih, otak kita seolah "berlatih" merasakan dan memproses kesedihan tanpa benar-benar mengalami peristiwa buruk. Hal ini membantu kita lebih siap menghadapi emosi negatif di masa depan. Melodi yang indah dalam lagu sedih juga dapat memberikan rasa nyaman dan menenangkan, sehingga emosi ini tidak melulu terasa menyakitkan.
ADVERTISEMENT
Memori dan Nostalgia Masa Lalu
Musik memiliki kemampuan luar biasa untuk memunculkan kenangan yang kuat. Lagu sedih sering kali membawa kita kembali ke momen tertentu yang berkesan, entah itu kenangan manis atau pahit. Kenangan-kenangan ini akan memengaruhi suasana hati kita, bahkan ketika kita tidak sengaja mengingatnya. Penelitian menyebutkan bahwa ini adalah salah satu alasan mengapa lagu sedih terasa begitu personal bagi pendengarnya.
Efek Biologis: Prolaktin dan Dopamin
Selain pengaruh emosional, mendengarkan lagu sedih juga berdampak pada hormon di otak kita. Lagu sedih bisa memicu pelepasan prolaktin, hormon yang membantu kita merasa lebih tenang dan lega setelah merasakan emosi yang kuat. Ini mirip dengan perasaan lega yang kita rasakan setelah menangis, karena tubuh kita merasa telah melepaskan perasaan yang tersimpan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, mendengarkan musik yang indah juga dapat meningkatkan kadar dopamin, yang merupakan zat kimia di otak yang membuat kita merasa puas dan bahagia. Jadi, meskipun lagu tersebut sedih, efek biologisnya bisa membuat kita merasa lebih baik dan puas secara emosional.
Dengan demikian, meskipun lagu sedih sering kali membawa kita pada perasaan sedih, musik ini juga memberi dampak positif pada tubuh dan emosi kita. Proses emosional yang terjadi ketika mendengarkan lagu sedih, seperti merasa lebih lega setelah menangis, ternyata didukung oleh pelepasan hormon yang membuat kita lebih tenang dan puas.
Lagu sedih, dengan cara yang unik bukan hanya menyentuh perasaan kita, tetapi juga membantu kita merasa lebih lega dan memahami diri sendiri dengan lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Kawakami, Ai., Furukawa, Kiyoshi., Katahira, Kentaro., and Okanoya, Kazuo. (2013). Sad Music Induces Pleasant Emotion. Frontiers in Psychology Journal (4).