Konten dari Pengguna

Mood Anda Bisa Berubah! Inilah Cara Junk Food Mempengaruhi Perasaan Anda

kaylamardhh
Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20 November 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kaylamardhh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era modern ini, makanan cepat saji atau junk food menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dari pola makan mayoritas orang. Makanan yang praktis, lezat, dan menggugah selera ini sering kali menjadi pilihan utama, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup sibuk.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik rasa nikmat yang ada, konsumsi junk food secara berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi mood kita. Kebanyakan makanan cepat saji kaya lemak jenuh, gula, dan garam, yang bisa bikin otak kita “berantakan” dan akhirnya ngerusak suasana hati. Gak jarang, setelah makan burger atau fried chicken, malah bikin kita gampang stress, cemas atau bahkan super lemes.
Padahal, apa yang kita makan gak cuma ngaruh ke badan, tapi ke perasaan kita sehari-hari. Jadi meskipun enak dan praktis, kita harus lebih bijak supaya gak sampai kebablasan dan ngerusak mood sepanjang hari.
Ilustrasi makanan junk food, sumber: https://www.canva.com
Bagaimana junk food mempengaruhi suasana hati kita?
Junk food tuh bisa ngaruh banget ke mood kita, lho! Pas makan makanan manis atau berlemak, gula dalam junk food bikin gula darah kita naik cepet, yang bikin kita merasa happy. Tapi, nggak lama setelah itu, gula darah kita turun drastis, dan mood langsung berubah jadi Lelah bahkan merasa cemas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lemak jenuh yang ada dalam junk food juga dapat ganggu produksi bahan kimia di otak kayak serotonin dan dopamin, yang sebenernya penting buat ngejaga mood tetap stabil. Jadi, kalo sering makan junk food, otak kita jadi kebiasaan cari 'kesenangan' dari makanan itu, dan kita jadi lebih gampang berubah mood, dari bahagia ke stress atau malah down.
Apalagi banyak orang yang makan junk food buat nyemil pas lagi stress, yang bikin kita makin kecanduan buat makan buat ngeredain perasaan.
Sistem otak yang membuat kita sering tergoda oleh makanan cepat saji
Ketergantungan pada junk food ternyata nggak jauh beda sama ketergantungan pada zat adiktif lainnya, lho! Ternyata, dasar neurobiologis yang terlibat tuh mirip-mirip, karena junk food bisa memicu proses neurokimia di otak yang berkaitan dengan rasa senang dan kenikmatan.
ADVERTISEMENT
Ketika kita makan makanan yang kaya gula dan lemak, otak kita melepaskan dopamin, yang bikin kita merasa bahagia dan puas. Nah, efek inilah yang membuat kita ketagihan dan terus cari lagi. Ini juga yang memicu pola perilaku yang mirip kecanduan.
Jadi, meskipun kita tahu banget junk food nggak baik buat kesehatan, banyak orang yang tetap kesulitan berhenti karena otak sudah terbiasa dan 'minta' terus kenikmatan itu.
Faktor kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji
Menurut (Seubsman dkk., 2009), ada 3 faktor psikososial yang mempengaruhi konsumsi makanan cepat saji, yaitu:
1. Lifestyle
Penilaian sosial bahwa konsumsi fast food adalah gaya hidup modern.
2. Social event
Di restoran makanan cepat saji even sosial seperti ulang tahun atau perayaan hari jadi, syukuran keluarga, berkencan dengan pacar, atau sekedar bertemu teman
ADVERTISEMENT
3. Marketing
Marketing yang bersifat merangsang agar makan fast food. Termasuk iklan tempat, produk, harga dan promosi.
Inilah langkah menuju mood yang lebih stabil
Kalau pengen banget jauh dari junk food, pertama-tama coba deh batasi konsumsi junk food, jadikan sebagai hadiah sekali-kali bukan sehari-hari. Kemudian eksplorasi makanan sehat untuk menggantikan junk food dengan mulai planning makanan sehat dari rumah.
Bawa bekel yang sehat, kayak sayur, buah, atau kacang-kacangan, biar nggak kebawa suasana waktu lagi laper. Jangan lupa juga, ganti camilan manis sama yang lebih bergizi, mya buah segar atau yogurt, jadi nggak gampang tergoda buat makan yang nggak sehat.
Selain itu, coba gabung komunitas dukungan sehat atau teman-teman yang memiliki tujuan yang sama agar bisa atur pola makan biar lebih teratur, dan jangan biarin stres atau emosi bikin kita nyari pelarian ke junk food. Keep it healthy, bro and sist!"
ADVERTISEMENT