Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Di Balik Tradisi Lebaran: Kebersamaan dan Kehangatan Idul Fitri
11 April 2024 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kailla Zafania AlPutri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada hari raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 10 April 2024, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, umat muslim di seluruh dunia merayakannya dengan penuh sukcita. Tradisi-tradisi Idul Fitri seperti sholat eid, sungkeman, dan berkunjung ke rumah saudara menjadi bagian tidak terpisahkan dari moment lebaran ini.
ADVERTISEMENT
Pagi hari di Masjid Nurul Iman, Desa Pekalongan, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, umat muslim berkumpul di masjid atau lapangan untuk melaksanakan sholat eid. Sholat ini merupakan ibadah yang diutamakan pada hari raya lebaran sebagai bentuk ungkapan syukur atas nikmat selesai menjalani bulan suci ramadhan. Sholat berjamaah ini juga menjadi moment untuk mempererat tali silahturahmi antar sesama muslim yang hadir.
Setelah selesai melaksanakan sholat eid, tradisi sungkeman pun dilakukan kepada keluarga, kerabat dan tetangga dengan saling meminta maaf dan memaafkan sebagai bentuk perdamaian dan kebersamaan. Suasana hangat dan penuh kasih sayang tercipta saat saling melempar senyuman dan ucapan maaf.
Tidak hanya itu, setelah bersalaman keluarga dan kerabat berkumpul untuk merayakan lebaran bersama. Hidangan makanan lebaran pun menjadi ciri khas dalam merayakan hari raya Idul Fitri ini. Rumah-rumah dipenuhi dengan berbagi hidangan lezat seperti ketupat, rendang dan kue-kue tradisional yang menggugah selera. Saat bersantap bersama, suasana keakraban dan kebersamaan semakin terasa. Tawa riang dan cerita-cerita hangat pun mengalir di antara keluarga dan kerabat, menciptakan momen yang penuh kebahagiaan.
ADVERTISEMENT