Deforestasi dan Penyakit Zoonosis

Vella Rohmayani
Pengajar di Prodi S.Tr TLM FIK UMSurabaya, pengurus MTCC UM Surabaya, anggota Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur dan sebagai anggota PUSAD (Studi Anti Korupsi dan Demokrasi) di UMSurabaya
Konten dari Pengguna
26 April 2021 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vella Rohmayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
penebangan pohon dan satwa liar, dokuentasi foto pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
penebangan pohon dan satwa liar, dokuentasi foto pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kegiatan eksploitasi hutan yang dilakukan oleh manusia, dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hutan dan bahkan dapat berujung pada terjadinya deforestasi.
ADVERTISEMENT
Kegiatan eksploitasi tersebut dapat terjadi karena penyalagunaan hak dan wewenang yang dilakukan oleh beberapa oknum demi mendapatkan keuntungan materi sebanyak-banyaknya.
Terdegradasinya kawasan hutan menjadikannya tidak mampu lagi memberikan manfaat atau jasa ekologis pada manusia.
Padahal hutan sejatinya mempunyai beragam fungsi dan manfaat penting bagi kehidupan, yaitu sebagai tempat tinggal berbagai macam spesies, sebagai paru-paru bumi, sebagai penjaga stabilitas iklim serta berbagai fungsi penting lainnya dalam kehidupan.
Eksploitasi hutan yang dilakukan untuk kepentingan profit dan keinginan akan pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak akan pernah ada habisnya.
Manusia terkadang lupa bahwa sesungguhnya di balik keuntungan yang mereka dapatkan, telah menyebabkan dampak yang begitu besar pada kehidupan di masa mendatang.
Namun entah mengapa sampai saat ini dengan begitu banyaknya dampak yang muncul, seperti banyaknya bencana alam yang terjadi, pemanasan global, serta munculnya pandemi, dan seterusnya. Ternyata belum mampu menyadarkan para kaum kapitalis untuk berhenti berinvestasi dengan cara mengorbankan keberlangsungan alam.
ADVERTISEMENT
Ancaman Zoonosis akibat terjadinya Deforestasi
Penyebaran penyakit zoonosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu, tingginya mobilitas manusia, peningkatan jumlah populasi, perubahan ekologi, dan deforestasi.
Deforestasi dapat diartikan sebagai hilangnya segala komponen yang berada dalam hutan yang terjadi akibat dari aktivitas manusia maupun bencana alam.
Faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya deforestasi adalah kegiatan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian maupun perkebunan, penebangan pohon secara asal dan massal, industri pertambangan, pembangunan yang tidak mengindahkan kelestarian alam, serta hal lain yang sejenis.
ilustrasi deforestasi. dok: pixabay.com
Dengan terjadinya deforestasi, maka akan menyebabkan beragam jenis satwa kehilangan tempat tinggalnya. Dan pada akhirnya berujung pada terjadinya kepunahan spesies dan atau diaspora satwa ke kawasan pemukiman warga.
Deforestasi bisa menjadi jembatan awal masuknya penyakit zoonosis. Penyakit zoonosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus, bakteri, serta parasit lainnya yang dapat ditularkan dari hewan kepada manusia.
ADVERTISEMENT
Hutan sebenarnya bukan hanya menjadi habitat berbagai hewan liar, namun juga menyimpan berbagai patogen berbahaya seperti bakteri maupun virus yang tinggal dalam tubuh hewan tersebut.
Sehingga tidak menutup kemungkinan ketika hutan yang merupakan habitat hewan tersebut telah rusak, maka ancaman penyebaran penyakit zoonosis dapat sewaktu-waktu menyerang manusia.
Hal tersebut dapat terjadi karena akses hutan yang semula rimbun atau tertutup, namun karena terjadinya alih fungsi hutan menyebabkan kawasan hutan menjadi terbuka. Sehingga akses bagi beragam satwa liar untuk dapat menuju pemukiman penduduk menjadi semakin dekat.
Hal itu tentu dapat meningkatkan risiko kemungkinan terjadinya kontak langsung antara satwa liar dengan manusia.
Adapun contoh beberapa contoh dari penyakit zoonosis adalah penyakit DBD, Malaria, Ebola, Antrank, SARS, MERS, flu burung, virus nipah termasuk juga penyakit COVID-19 yang menjadi pandemi hingga saat ini, dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa contoh kasus penyakit zoonosis di atas seharusnya kita dapat belajar tentang pentingnya menjaga relasi dengan alam.
Alam menyimpan berjuta misteri, yaitu berupa bakteri maupun virus patogen yang sewaktu-waktu dapat menyerang atau mengancam kehidupan manusia jika alam terus menerus di rusak.
Sehingga agar dapat terhindar dari paparan bakteri maupun virus patogen yang dibawa oleh berbagai satwa liar, maka manusia sebisa mungkin harus menghindari kontak langsung dengan satwa liar tersebut.
Dengan cara tetap menjaga keasrian dan kelestarian hutan. Sehingga potensi transmisi dari agen penyebab penyakit kepada manusia dapat dikurangi.
Hutan akan senantiasa berperan sebagai tempat tinggal atau habitat bagi beragam satwa liar, serta dapat memberikan beragam manfaat bagi keberlanjutan kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Karena semakin tinggi laju deforestasi pada hutan di Indonesia, maka akan sejalan dengan semakin meningkatnya risiko kemungkinan penyebaran penyakit zoonosis, dan begitu pula yang terjadi sebaliknya.
Oleh sebab itu diharapkan agar pemerintahan saat ini dapat lebih bijak dalam membuat kebijakan, serta memilih kebijakan yang pro terhadap keberlangsungan alam. Dengan begitu laju deforestasi akan dapat ditekan. Sehingga meningkatnya risiko penularan penyakit zoonosis juga dapat menurun.