Dermaga dan Masa Depan Nelayan

Vella Rohmayani
Pengajar di Prodi S.Tr TLM FIK UMSurabaya, pengurus MTCC UM Surabaya, anggota Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur dan sebagai anggota PUSAD (Studi Anti Korupsi dan Demokrasi) di UMSurabaya
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2020 8:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vella Rohmayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wilayah pesisir merupakan bagian laut yang memiliki keanekaragaman melimpah baik spesies flora maupun fauna, walaupun wilayah ini tidak terlalu luas jika dibandingkan bagian laut lainnya.
ADVERTISEMENT
Wilayah pesisir pada umumnya berupa ekosistem lamun, terumbu karang dan ekosistem mangrove. Sehingga wilayah ini memiliki fungsi yang sangat vital bagi kehidupan biota laut maupun bagi keberlangsungan hidup masyarakat sekitarnya.
Namun wilayah ini sangat rentan mengalami perubahan. hal ini terjadi karena wilayah ini banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai lahan industri, pembangunan, tempat pariwisata, dan seterusnya. Salah satunya adalah alih fungsi wilayah pesisir menjadi dermaga.
Pembangunan Dermaga dalam Kaca Mata Ekologi
Ekosistem lamun, terumbu karang maupun mangrove merupakan ekosistem yang mendiami wilayah pesisir. Dimana ketiga ekosistem tersebut memiliki beragam manfaat dan fungsi yang sangat penting bagi wilayah pesisir.
Menurut Tangke (2010) ekosistem lamun merupakan suatu ekosistem yang kompleks. Lamun memiliki fungsi biologis dan fisik pada lingkungan pesisir, yaitu sebagai produsen primer, pendaur ulang, sumber makanan, tempat pemijahan berbagai jenis biota laut, seperti ikan dan kepiting, serta sebagai stabilisator dasar suatu perairan.
ADVERTISEMENT
Menurut Suharsono (2012) terumbu karang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, yaitu sebagai sumber bahan pangan, ornamental, pendukung proses ekologis, penyangga kehidupan di daerah pesisir, sumber sedimen pantai, melindungi pantai dari ancaman abrasi, serta sebagai tumpuan hidup bagi masyarakat pesisir.
Dahuri (2000) menyebutkan bahwa pada ekosistem terumbu karang umumnya terdapat lebih ratusan jenis karang dan ikan dan puluhan jenis moluska, krustasea dan biota lainnya.
Ekosistem mangrove juga memiliki peran penting seperti halnya ekosistem lamun dan terumbu karang. Ekosistem mangrove berfungsi sebagai penahan ombak atau peindungi garis pantai dari abrasi, sebagai tempat tinggal dan pemijahan beragam biota laut, dan seterusnya.
Salah satu ancaman yang menyebabkan rusak sampai hilangnya ekosistem lamun, terumbu karang dan mangrove adalah dilakukannya pembangunan pada wilayah pesisir. Alih fungsi wilayah pesisir menjadi dermaga tentu akan menyebabkan terjadinya perubahan serta dampak bagi lingkungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa dampak tersebut adalah sebagai berikut;
Penurunan kualitas udara, pembangunan dermaga akan menyebabkan terjadinya peningkatan debu karena adanya kegiatan pengurukan, konstruksi serta kegiatan pembangunan.
Peningkatan kebisingan, hal ini terjadi saat proses pembangunan dermaga sampai dermaga sudah mulai difungsikan. Adanya kapal besar yang beroprasi serta aktivitas bongkar muat barang tentu akan menyebabkan terjadinya peningkatan kebisingan yang dapat mengganggu masyarakat sekitar.
Perubahan pada pola arus laut, akibat pembangunan dermaga beserta segala atributnya tentu akan berpengaruh pada terjadinya perubahan pola arus laut. Dermaga yang biasanya dibangun menjurung ke arah laut akan sangat mungkin mengakibatkan terjadinya erosi pada garis pantai.
Penurunan kualitas air laut, yang diakibatkan oleh proses pengerukan, pembuangan limbah pembangunan dermaga, limbah dari aktivitas perawatan kapal, dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
Gangguan pada biota laut, wilayah pesisir yang awalnya berupa ekosistem terumbu karang, lamun maupun mangrove yang merupakan habitat dari berbagai biota laut kini berubah menjadi hamparan daratan yang difungikan menjadi dermaga. Akibatnya biota laut menjadi kehilangan habitatnya.
Dermaga dan Masa Depan Nelayan
Pembangunan dermaga memang memiliki dampak positif bagi perkembangan suatu wilayah, seperti membuka lowongan pekerjaan, meningkatkan pendapatan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang dan seterusnya.
Namun bagi masyarakat nelayan alih fungsi wilayah pesisir menjadi dermaga tak ubahnya seperti sebuah mimpi buruk.
Dermaga seharusnya dibangun pada daerah pesisir yang jauh dari tempat pemukiman warga. Karena jika dibangun pada wilayah yang padat penduduk akan mengancam keberlanjutan ekosistem serta kehidupan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
karena pada umumnya sebagain besar masyarakat pesisir berprofesi sebagai seorang nelayan, sehingga mereka sangat menggantungkan kehidupannya pada hasil tangkapan dari laut.
Dibangunnya dermaga sangat mempengaruhi kehidupan nelayan. Bagaimana tidak dengan diubahnya kawasan pesisir menjadi sebuah dermaga akan membuat ekosistem terumbu karang, lamun maupun ekosistem mangrove yang berada disana menjadi rusak.
Rusaknya ekosistem pada wilayah pesisir yang diakibatkan oleh pembangunan dermaga serta aktivitas kapal besar akan menyebabkan hilangnya habitat biota laut yang hidup disana.
Nelayan yang awalnya dapat dengan mudah mendapatkan ikan di laut pinggir, kini mereka harus melaut lebih jauh jika ingin mendapatkan ikan.
Selain mengalami kesulitan mendapatkan ikan, nelayan juga memiliki resiko ketika melaut karena adanya aktivitas kapal-kapal besar akan membuat lalu lintas di laut menjadi padat. Hal ini tentu membuat nelayan harus berhati-hati ketika sedang melaut.
ADVERTISEMENT
Pembangunan dermaga akan menyebabkan terjadinya penurunan sampai hilangnya penghasilan nelayan setempat. Sehingga mau tidak mau mereka dituntut untuk mencai mata pencaharian lain dan tidak bergantung lagi pada hasil tangkapan laut.
Padahal mereka sudah sangat lama menjalani hidup dengan menjadi seorang nelayan. Menjadi nelayan sudah menjadi kearifan hidup bagi mereka dan tidak dapat diubah dengan mudah begitu saja.
Nelayan bukan hanya sekedar menjadi nafkah di laut, tapi mereka juga sudah menganggap laut menjadi bagian penting dalam hidupnya. Nelayan dan laut sudah menjadi sesuatu yang erat dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Bahkan mereka menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Ini menjadi bukti bahwa mereka bukan hanya ingin mengambil keuntungan dari laut, tetapi mereka juga peduli dengan masa depan dan keberlangsungan laut.
ADVERTISEMENT
Mereka selama ini terus menjaga laut agar tetap lestari, namun alih fungsi wilayah pesisir menjadi dermaga akan mengancam keberlangsungan hidup nelayan secara perlahan dan merengkuh masa depan nelayan.
Perahu Nelayan desa Paciran - Lamongan; Domumentasi Pribadi