Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Green Ramadhan: Implementasi Nilai Puasa dan Kesadaran Ekologis
29 Maret 2023 20:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Vella Rohmayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Foto bazar makanan, dokumentasi by pixels](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gwprz4tfcs45jpc3cx53x03k.jpg)
ADVERTISEMENT
Ramadhan menjadi bulan yang kehadirannya selalu dinantikan dan dirindukan oleh umat islam. Namun bulan suci ini ternyata tidak dapat dilepaskan dari budaya konsumtif masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan jumlah produksi sampah.
ADVERTISEMENT
Perlu dilakukan upaya penyadaran untuk mengiplementasikan esensi dari puasa Ramadhan. Bulan suci harus menjadi moment yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah, mengopimalkan perbuatan baik dan membangun kesadaran ekologis.
Perbuatan baik pada bulan Ramadhan bukan hanya dilakukan kepada sesama manusia, namun juga terhadap lingkungan hidup. Sehingga nantinya dapat terealisasi green Ramadhan, sebagai bentuk implementasi pemaknaan nilai puasa yang sesungguhnya.
Puasa dan Budaya Konsumtif
Bulan Ramadhan sering kali identik dengan budaya konsumtif masyarakat. Perubahan pola konsumsi masyarakat yang berlebihan mengakibatkan volume sampah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pada bulan suci ini, biasanya akan bermunculan banyak bisnis kuliner baru di pelbagai tempat, mulai dari bazar hingga di pinggir-pinggir jalan. Bukan hanya itu saja, namun budaya ini juga merambah ke pasar tradisional maupun modern. Bahkan sejumlah restoran dan hotel juga akan berkompetisi menawarkan paket berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
Budaya konsumtif tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah produksi sampah hingga mencapai 20%, yang sebagian besar bersumber dari sisa makanan yang terbuang dan sampah plastik.
Masalah penumpukan sampah selain mengganggu estetika juga dapat berakibat buruk bagi kesehatan makhluk hidup, karena dapat mengganggu system pernafasan, pencernaan, dan lain sebagainya. Sehingga sejatinya permasalahan sampah merupakan permasalahan seluruh elemen masyarakat yang harus segera dicarikan solusi.
Ramadhan Ramah Lingkungan
Bulan Ramadhan menjadi moment yang paling tepat untuk memperbanyak amal ibadah yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Selain itu di bulan Ramadhan banyak orang akan berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, seperti berbagi makanan, minuman, sedekah pada anak yatim, kaum dhuafa, dan pada kelompok lain yang membutuhkan bantuan.
ADVERTISEMENT
Namun sebenarnya perbuatan baik tidak hanya serta merta dilakukan pada sesama manusia. Namun esensi perbuatan baik disini juga berlaku pada semesta alam.
Pada momentum Ramadhan saat ini, mulailah berbuat bijak untuk menjaga keberlangsungan alam, dengan mengurangi produksi sampah.
Penumpukan sampah yang berujung pada masalah pencemaran lingkungan, akan berdampak pada terjadinya peningkatan suhu bumi. Kondisi ini tentu dapat menyebabkan ketidaknyamanan manusia dalam menjalankan ibadah puasa, karena bisa mengakibatkan seseorang mengalami pusing, lemas dan kurang fokus.
Cuaca panas juga dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami dehidrasi. Karena suhu ekstrim dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh yang keluar, melalui pori-pori kulit atau saluran pembuangan.
Budaya konsumtif harus dihentikan atau paling tidak dapat dikurangi, sehingga dapat terwujud Green Ramadhan sebagai bentuk implementasi nilai puasa dan sebagai wujud keperdulian terhadap keberlangsungan alam.
ADVERTISEMENT
Sebagai umat muslim yang baik seyogyanya kita harus senantiasa menerapkan pola hidup yang mencerminkan nilai-nilai hidup ramah lingkungan.
Penerapan pola hidup yang ramah lingkungan dapat dilakukan melalui aktivitas tidak mubadzir makanan, membeli barang belanjaan sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai keinginan, menghindari pemakaian barang sekali pakai, selalu membawa kantong belanja sendiri, mengurangi konsumsi daging, memperbanyak konsumsi sayur mayur, minimalisir konsumsi cemilan berkemasan plastik, dan lain seterusnya.
Mulailah melatih diri untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan dengan mengimplementasikan nilai-nilai religiusitas dan ekologis. Karena sejatinya membangun kesadaran dan perilaku ramah lingkungan menjadi kewajiban bagi umat islam, serta harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.