Konten Media Partner

18 Ribu Orang Terinfeksi HIV di Bali, 75 Persennya Berusia Produktif

1 Juli 2018 19:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi obat antivirus HIV. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi obat antivirus HIV. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
YAHYA Anshori dari KPA Bali saat tampil di Podium Bali Bebas Bicara, Minggu, 1 Juli 2018 (kanalbali/Humas)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Ini peringatan keras bagi warga Bali terkait masalah HIV AIDS. Sebab, dari 75% orang yang terinfeksi HIV AIDS ternyata merupakan golongan usia produktif antara 17-35 tahun.
Informasi tersebut disampaikan oleh pengelola program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali Yahya Anshori dalam orasinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu, 1 Juni 2018.
Lebih jauh dalam orasinya, Yahya menyampaikan berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi Bali dari tahun 1987 hingga Mei 2018, di Bali ada sekitar 18 ribu lebih kasus HIV/AIDS yang tersebar di 9 kabupaten/kota se-Bali. Kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan di Kota Denpasar sebesar 37,8% menyusul Kabupaten Badung 16,2% dan Kabupaten Buleleng 15,1% pada urutan kedua dan ketiga.
ADVERTISEMENT
"Ini harus menjadi perhatian semua pihak tidak hanya pemerintah, masyarakat pun diharapkan ikut peduli," tegasnya.
Virus HIV/AIDS menyerang kekebalan tubuh seseorang yang terinfeksi dan penyebarannya sendiri dapat melalui kontak fisik melalui darah, jarum suntik, transfusi darah, bahkan dari ibu kepada anak kandungnya.
Berbagai upaya penanggulangan HIV/AIDS telah dilakukan oleh KPA Bali dengan menggandeng stakeholder terkait termasuk didalamnya melibatkan Kita Sayang Remaja (KISARA) Bali dan Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN), untuk mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS serta mengedukasi masyarakat terkait upaya pencegahan penyebaran penyakit tersebut.
"Remaja adalah usia yang sangat rentan terpapar AIDS, untuk itu mari tingkatkan kepedulian, tingkatan edukasi kepada masyarakat, bersama-sama kita tanggulangi dan cegah penyebaran HIV/AIDS," imbuhnya .
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan oleh Adi Narendra selaku Wakil Ketua Forum Remaja Bali yang berada dibawah naungan Kisara Bali. Menurutnya, remaja merupakan kelompok usia yang sangat memegang peran penting dalam upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS.
Remaja bisa menjadi agen-agen untuk sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat tidak saja terkait upaya pencegahan penyebaran HIV/ AIDS, namun pula dapat mengedukasi masyarakat bagaimana seharusnya kita memperlakukan para penderita HIV/AIDS.
Itumengingat banyak penderita HIV/AIDS yang dikucilkan di masyarakat padahal sesungguhnya dengan pengobatan yang tepat serta tahu persis cara penyebaran penyakit tersebut, penderita HIV/AIDS dapat hidup secara normal ditengah tengah masyarakat.
Dalam orasinya Adi Narendra juga meminta kedepannya pemerintah dapat menyusun program-program yang sejalan dengan kebutuhan para remaja dan remaja dapat dilibatkan dalam program tersebut. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT