Garuda Muda Berkibar di Yonex Dutch Junior

Atlit muda bulutangkis Indonesia tampil luar biasa di turnamen Yonex Dutch Junior International 2019 yang diselenggarakan di Haarlem, Belanda. Dari lima cabang yang diperebutkan, atlit muda Indonesia berhasil maju kebabak selanjutnya, yaitu single putra, single putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Wakil Duta Besar RI, Bapak Fikry Cassidy yang turut hadir secara langsung untuk memberikan dukungan menyatakan bahwa turnamen Yonex Dutch Junior International merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi bagi para pemain muda Indonesia untuk mendapatkan pengalaman dan mengembangkan diri untuk menjadi atlit professional ke depan.

“Menyaksikan pertandingan yang memukau oleh para garuda muda hari ini, saya sangat optimis bahwa bulutangkis Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Indonesia akan tetap menjadi salah satu negara yang disegani dan merajai perbulutangkisan dunia. Saya juga berharap para pemain yang berpartisipasi pada turnamen ini akan mendapatkan capaian yang maksimal dan dapat memenangkan pertanding hingga partai puncak sebagaimana capaian Yonex Dutch Open tahun lalu.”

Yonex Dutch Junior International adalah rangkaian dari pagelaran turnamen olah raga bulutangkis Eropa dan diselenggarakan setiap tahunnya di Belanda sejak 2002 oleh Duinwijk Badminton Club Belanda. Turnamen ini adalah salah satu tournamen bulutangkis bergengsi dan terkemuka di dunia untuk usia di bawah usia 19 tahun dan telah melahirkan nama-nama besar di dunia bulutangkis antara lain Mia Audina, Carsten Mogensen, dan Lin Dan.

Turnamen tahun ini diikuti oleh 316 pemain muda dari 27 negara. Indonesia sendiri melalui Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengirimkan 37 orang pembulutangkis muda Indonesia.

Yonex Dutch Junior International digelar di Degiro-Hall, Haarlem pada tanggal 27 Februari-3 Maret 2019 di Badmintonhall DEGIRO, Haarlem, Belanda dan memperebutkan 5 cabang badminton yaitu single putra, single putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Turnamen berjalan begitu ketat dan menegangkan, karena selain partisipasi ratusan atlit bulutangkis dari berbagai negara dan berbagai benua, namun juga kehadiran ratusan pendukung yang datang tidak hanya dari Belanda.