Perjalanan Suara Kosmos Gamelan dalam Monasterio de El Escorial

KBRI Madrid Indonesia
Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol Merangkap United Nations World Tourism Organization
Konten dari Pengguna
15 Juli 2022 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Madrid Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratusan warga Madrid memenuhi biara kerajaan Monasterio Real de San Lorenzo di El Escorial untuk mendengar lantunan gamelan dan tari Indonesia.
Penampilan Madgamelan - Caraka Laras di El Escorial
Fungsi Pensosbud KBRI Madrid bekerja sama dengan kelompok Gamelán Internacional de Madrid (MadGamelán) dan Caraka Laras menyajikan pengalaman menarik kepada warga Spanyol pada musim panas. KBRI Madrid juga mendapat apresiasi dan penghargaan dari panitia penyelenggara yang disampaikan langsung oleh Wakil Walikota San Lorenzo del Escorial, Dinas Warisan Budaya El Escorial, Ketua Program Seni dan Budaya Kursus Musim Panas Universitas Complutense Madrid serta masyarkat Spanyol yang hadir.
Rangkaian pembukaan kursus musim panas Universitas Complutense Madrid dan pemberian penghargaan kepada Fungsi Pensosbud KBRI Madrid
Dalam rangkaian agenda budaya kursus musim panas universitas ternama Spanyol, Universidad Complutense de Madrid, MadGamelán bersama Caraka Laras dan duo penari Nike dan Naya memainkan sembilan lagu dan empat tarian tradisional dari pulau Jawa. Halaman kereta kencana (patio de carruajes) biara yang sehari-harinya disinggahi turis dirangkai menjadi pertunjukan dengan udara terbuka. Penampilan berdurasi 90 menit tersebut juga diselipkan mengenai pengenalan gamelán dan aspek sosial budaya yang hidup di masyarakat indonesia. Respon positif sekitar 400 penonton tersebut dilanjutkan dengan mencoba memainkan gamelan dan angklung serta berpose bersama alat musik dan pemain.
Pertunjukkan yang membuai sensor pendengaran dan penglihatan
Grup Madgamelán dibentuk pada tahun 2014 oleh Iván Caramés Bohigas sebagai direktur dan David González Tejero sebagai
ADVERTISEMENT
Komposer. Dengan Bapak Suyanto sebagai pengarah, grup Madgamelán merupakan salah satu kelompok musik tradisional Indonesia binaan KBRI Madrid di Spanyol. David merupakan mengajar di Conservatorio Superior de Música de Madrid sementara Iván menjadi tenaga pengajar di Conservatorio Superior de Música de Aragón. Ketertarikan Iván pada gamelán dimulai saat mempelajari musik kontemporer di California Institute of the Arts.
Monasterio Real de San Lorenzo de El Escorial diistimewakan oleh masyarakat dunia karena merupakan cagar budaya kerajaan Spanyol, semasa Raja Felipe II pada abad ke-15 sekaligus UNESCO World Herritage Site. Sekurang-kurangnya 60.000 pengunjung mengunjungi biara tersebut pada setiap musim panas. Kota El Escorial sendiri merupakan kota berdataran tinggi yang terletak di Daerah Otonom Madrid.
ADVERTISEMENT
Pertunjukan bertema “suara kosmos” dibuka dengan pukulan gong yang bergema mengikuti akustik dan arsitektur halaman kereta kencana Monasterio Real de San Lorenzo. Penonton kemudian menikmati lagu gansarang, udan mas, tari jejer gandurung kreasi, slulu sluku, tari kebo giro, ayun ayun, tari manyar sewu, gugur gunung, tari jaipong daun pulus keser bojong. Terdapat dua kreasi kontemporer berjudul wengi (la noche) dan ditutup segara (el mar) dengan dentuman angklung dan suling Bali, garapan Iván.
Para penonton diundang ke panggung untuk mencoba langsung gamelan jawa KBRI Madrid
Alunan gamelan menjadi pengalaman unik tersendiri bagi masyarakat Spanyol. Ketika ditanya mengenai sejauh mana masyarakat Spanyol mengenal alat musik Indonesia, Ivan menjelaskan, “secara umum, disini musik Asia belum banyak dikenal. Secara bunyi, musik Tiongkok terdengar lebih familiar di telinga orang Spanyol karena skala pentatoniknya mirip. Dari semua alat, masyarakat Spanyol paling tahu gamelan. Suaranya sangat eksotis namun sulit didengar bagi telinga orang Barat karena tangga nadanya sangat tidak lazim.” “oleh karenanya pendengaran yang tidak lazim tersebut perlu diiringi dengan sajian visual agar lebih mudah diterima”, lanjut David.
ADVERTISEMENT
Sajian menarik bagi indera pendengaran dan penglihatan tersebut sejenak telah memindahkan warga Spanyol beberapa menit dari dinamika kehidupan urban Madrid menuju ketenangan dan harmoni.