Konten dari Pengguna

Sulitnya Mendapat Kerja, Padahal Sarjana

Dedeh Kurniasih
Mahasiswi Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang
15 Mei 2023 18:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dedeh Kurniasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengunjung mencari informasi lowongan pekerjaan di Mega Career Expo 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (2/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung mencari informasi lowongan pekerjaan di Mega Career Expo 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (2/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kegiatan yang dapat menyebabkan pendapatan per kapita suatu penduduk masyarakat meningkat dalam jangka waktu panjang. Dan salah satu tujuan dari pembangunan nasional ini adalah menyediakan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertumbuhan angkatan kerja terutama bagi negara yang berkembang seperti Indonesia. 
ADVERTISEMENT
Pengangguran menjadi salah satu permasalahan dalam pembangunan ekonomi selain inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Terdapat beberapa pandangan mengenai pengangguran yang merupakan friksi proses matching antara pekerja dan pekerjaan yang ada.
Dalam rangka perubahan struktur pasar tenaga kerja, pengangguran dapat dikaitkan dengan luasnya pendidikan. Ada hal yang menarik dari studi ini, yaitu adanya paradigma pengangguran terdidik. Pengangguran terdidik adalah mereka yang mempunyai pendidikan atau kualifikasi lulusan pendidikan yang cukup, namun masih belum memiliki pekerjaan.
Kualifikasi lulusan pendidikan yang cukup adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan setingkat SMA, Program Diploma ataupun Universitas. Besarnya angka pengangguran yang terjadi di indonesia menjadi satu problem yang signifikan dalam paradigma ketenagakerjaan.
Pengangguran di Indonesia mengalami pola yang cenderung menurun selama periode 2005-2019. Tingkat pengangguran terbuka pada 2005 mencapai 11,24 persen kemudian mengalami penurunan hingga 5,23 persen pada tahun 2009.
Ilustrasi mencari lowongan pekerjaan secara online di tengah pandemi. Foto: Getty Images
Dalam hal ini, meskipun mengalami penurunan data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia masih didominasi oleh kelompok usia muda, yaitu usia 15-24 tahun .
ADVERTISEMENT
Dan jika kita analisa dari beberapa studi lamanya mencari kerja, penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 (Pasay & Indrayanti), denganmenunjukkan lamanya mencari kerja para angkatan kerja yang tidak terdidik (tidak bersekolah) 1,27 bulan lebih pendek jika dibandingkan dengan pencari kerja dari tenaga kerja yang terdidik.
Lalu, pada tahun 2020 (Safitri & Afianto) meneliti kasus yang sama yang menyatakan bahwa angkatan kerja lulusan diploma dan perguruan tinggi memiliki waktu yang lebih lama dari angkatan kerja yang berpendidikan SMP ke bawah yaitu 1,3 bulan.
Dari beberapa studi yang telah dijelaskan, kita dapat melihat dan menganalisa penyebab dari sulitnya mencari kerja bagi pekerja usia muda dengan usia 15-24 adalah pengalaman kerja yang masih rendah, serta idealisme yang tinggi dalam memilih pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, belum adanya tanggung jawab ekonomi yang menyebabkan mereka terus mengulur waktu atau memperpanjang durasi mereka dalam mencari pekerjaan juga termasuk di dalamnya.
Hal ini jika dibiarkan akan berdampak pada tingkat pengangguran, di mana berdasarkan struktur kelompok usia, tingkat pengangguran penduduk usia 15-24 tahun cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk kelompok usia di atas 25 tahun.
Sejumlah pencari kerja mencari informasi pekerjaan pada acara "Jakarta Job Fair" di Thamrin City, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Foto: Reno Esnir/Antara Foto
Dan, pada tahun 2020 data BPS menyatakan bahwa komposisi jumlah penduduk Indonesia usia 16-30 tahun selama periode 2011-2019 mencapai 24-25 persen. Yang artinya sekitar 1 dari 4 orang penduduk Indonesia merupakan penduduk di kelompok usia 16-30 tahun. Pada komposisi penduduk usia muda yang cukup besar ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah guna meningkatkan pembangunan ekonomi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bagi para pekerja muda yang terserap di sektor informal masih cukup rendah, sehingga pemerintah perlu membuat regulasi untuk mendorong para pekerja muda untuk berwirausaha.
Seperti halnya dengan pekerja usia muda yang memiliki karakteristik usia lebih tua, berpendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, belum menikah, dan bukan termasuk pekerja imigran cenderung memiliki durasi atau waktu yang lama dalam mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan pendidikan mereka.
Sehingga dalam hal ini pemerintah harus memanfaatkan potensi tenaga kerja yang memiliki kualifikasi tersebut untuk mau bekerja di sektor informal sebagai wirausahawan.
Kenapa? Sebab, dengan berwirausaha secara tidak langsung mereka dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi pencari kerja lain untuk mendapatkan pekerjaan, dan hal ini diharapkan mampu untuk mengurangi tingkat pengangguran dan mengurangi lamanya mencari kerja.
ADVERTISEMENT