Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Sains: Dogma & Kekuatan
16 Mei 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Keisha Angelica Diva Alexanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Zaman semakin berkembang dan berjalan maju. Semakin kesini, semakin banyak juga inovasi-inovasi baru yang mengiringi setiap aspek kehidupan manusia. Adanya sarana prasarana yang semakin canggih di setiap tahunnya, alat-alat penunjang kebutuhan yang semakin marak, dan juga bertambah banyaknya manusia-manusia cerdas yang berperan sebagai operator segala kemajuan teknologi di masa ini. Di era yang serba modern ini, ilmu pengetahuan menjadi pemeran utama di balik alasan munculnya temuan-temuan baru. Ilmu sains yang memiliki berbagai bidang seperti matematika, fisika, dan bidang-bidang yang lain menjadi dasar bagi para ilmuwan untuk terus berkreasi dalam menciptakan barang-barang dengan fitur yang lebih maju daripada barang-barang sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Perjalanan manusia dalam menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi bagian dari sejarah. Menilik balik di sepanjang sejarah kehidupan manusia, sains modern menjadi salah satu bagian yang mengubah pandangan para orang-orang terdidik. Sains modern tidak memiliki suatu dogma, tetapi sains modern memiliki satu kesamaan yaitu metode riset inti didasarkan pada observasi-observasi empiris yang kemudian dihubungkan oleh teori-teori komprehensif. Hal tersebut terjadi karena sekedar observasi bukan berarti sebuah pengetahuan.
Rumus-rumus matematika sudah mulai marak digunakan di era sains modern ini. Berbeda dengan teori-teori sebelumnya yang diformulasikan dalam bentuk narasi. Para ilmuwan ingin menuntaskan hal tersebut karena teori-teori memerlukan dasar-dasar perhitungan sebagai bukti apakah teori-teori ini sudah berhasil. Perkembangan dari rumus-rumus ini mengarah pada munculnya berbagai cabang baru, seperti teori relativitas dan mekanika kuantum pada ilmu fisika serta ilmu statistika pada ilmu matematika.
ADVERTISEMENT
Dalam sebagian besar periode perjalanan manusia terkait ilmu pengetahuan, sains tidak menduduki peringkat pertama. Banyak orang-orang terdidik yang bergantung pada ilmu teologi daripada rumus-rumus matematika. Bahkan di Eropa pada abad pertengahan, inti pendidikan terbentuk karena logika, tata bahasa, dan retorika. Namun, semakin berkembangnya zaman, manusia semakin dibentuk untuk mempelajari rumus-rumus matematika dengan lebih serius sehingga ilmu sains mulai berperan sebagai dasar dari berbagai ilmu baru, seperti contohnya ilmu politik, ilmu linguistik, ilmu aktuarial, dan masih banyak yang lainnya.
Dengan manusia semakin terbawa arus untuk mempelajari sains dengan serius, para ilmuwan kembali mengemukakan bahwa tidak ada teori yang 100% benar. Uji nyata bagi sebuah teori bukan benar atau salahnya, melainkan apakah teori tersebut bermanfaat. Sains memberikan banyak alat-alat baru dengan beragam manfaat, salah satunya adalah teknologi yang menjadi gong di masa sekarang.
ADVERTISEMENT
Di periode sejarah, sains mulai bergabung dengan teknologi dan memulai kisahnya pada Perang Dunia I. Teknologi datang sebagai solusi akibat perang yang masih terjebak dalam mode tradisional, dimana prajurit harus bertempur dengan badan yang menempel di tanah dengan senjata-senjata yang tergolong kuno. Para ilmuwan pun menciptakan berbagai solusi dalam wujud pesawat tempur, gas beracun, dan senjata-senjata dengan fungsi yang lebih baik demi keselamatan negara yang sedang berperang.
Peran sains dan teknologi semakin besar ketika Perang Dunia II dimulai. Produk dari ilmuwan semakin kreatif dan memiliki fitur serta fungsi yang juga semakin maju. Adanya bom atom, jet tempur, meriam, dan masih banyak lagi. Sains juga bukan hanya tentang senjata-senjata tetapi juga berperan pada bidang pertahanan, contohnya adalah orang Amerika yang percaya bahwa teknologi seperti pesawat mata-mata yang bisa menjadi solusi bagi masalah terorisme. Namun, tetap saja logistik dan strategi masih memiliki dampak besar pada hasil perang daripada teknologi karena sebagian besar penguasa pada saat itu belum menunjukkan minat dalam mendanai riset dan perkembangan senjata baru.
ADVERTISEMENT
Sains, industri, dan teknologi mulai menunjukkan hubungan erat setelah adanya kemajuan sistem kapitalis dan revolusi industri. Begitu hubungan ini tercipta, terjadi transformasi dunia yang berlangsung dengan cepat.
Kemajuan zaman identik dengan pengaruh globalisasi, cepatnya arus internet, dan peran manusia yang lambat laun mulai tergantikan oleh produk yang mereka ciptakan sendiri. Ini bukan berarti suatu hal yang sepenuhnya negatif. Manusia dituntut untuk bisa meletakkan kekuatan mereka pada ilmu pengetahuan yang sudah ada dengan cara semakin mengembangkan pengetahuan yang mereka pelajari dan menciptakan formula baru yang belum pernah ada maupun yang sudah ada.
Dengan demikian, manusia harus terus berupaya untuk mendalami ilmu pengetahuan yang ada di tengah arus globalisasi yang sedang berlangsung. Tenaga manusia yang mulai digantikan perlahan oleh produk dari intelektual mereka bisa dilihat sebagai salah satu peluang bukan sebagai penghalang. Manusia memiliki peluang untuk terus mempelajari ilmu pengetahuan seumur hidup mereka dan menjadikannya sebagai alat untuk mencukupi kebutuhan dan keinginan sehingga kesejahteraan bisa menjadi tujuan akhir bersama.
ADVERTISEMENT
Referensi
Harari, Y. N. (2014). Sapiens: A brief history of humankind. Random House.