Konten dari Pengguna

Gerakan Golput 2024: Misteri Dalang Propaganda Anti-Pemilu Mengguncang Bangsa

Keisya Inayah
Saya adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri Jakarta, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
28 Desember 2023 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Keisya Inayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kelompok Golput. Foto: Hannah Busing/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelompok Golput. Foto: Hannah Busing/Unsplash
ADVERTISEMENT
Pada awal 2023 ini, marak beredar seruan-seruan di media sosial untuk melakukan golput atau golongan putih pada Pilpres 2024 mendatang. Terdapat peningkatan lebih dari 300% penggunaan tagar #GolputPilpres2024 sejak Januari 2023 hingga saat ini di platform Twitter. Tidak hanya itu, tagar serupa juga ramai diunggah di Facebook, Instagram, YouTube, dan platform media sosial lainnya (Priyanto, 2023).
ADVERTISEMENT
Golput sendiri dimaknai sebagai tindakan seseorang sengaja tidak menggunakan hak pilihnya dengan tidak memberikan suara dalam pemungutan suara pemilu, meski telah terdaftar sebagai pemilih. Menurut UU, golput bukanlah suatu pelanggaran hukum. Namun, tentu saja aksi ini sangat disayangkan karena mengindikasikan ketidakpedulian dan dapat melemahkan kedaulatan rakyat dalam pesta demokrasi (Asril, 2020).

Trennya Yang Kian Meningkat Menjelang Pemilu 2024

Ilustrasi seruan Golput. Foto: Oleg Lavtev/Unsplash
Sepanjang reformasi hingga kini, tren golput dalam setiap pemilu cenderung fluktuatif. Rata-rata, angka golput pemilu presiden berkisar antara 15-30% (Yani, 2019). Angka ini cukup besar dan seruan pilpres 2024 kali ini dikhawatirkan makin mengereknya. Apalagi, beberapa survei menunjukkan elektabilitas capres-cawapres saat ini masih ketat dan alot. Situasi ini dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan tagar golput.
ADVERTISEMENT
Seruan untuk golput dalam Pilpres 2024 kali ini terlihat cukup masif dan terorganisir apabila ditinjau dari eksistensinya di media sosial. Selain banyaknya peredaran tagar #GolputPilpres2024 di berbagai platform digital, muncul pula fenomena baru yakni komunitas khusus bernama “Golput Bersama” di Facebook yang hingga saat ini sudah memiliki lebih dari 15.000 member.
Ilustrasi seruan Golput. Foto: Camilo Jimenez/Unsplash
Komunitas maya "Golput Bersama" ini cukup aktif dalam mengkampanyekan ajakan golput menjelang Pemilu Presiden 2024 mendatang. Mereka gencar membuat dan menyebarkan poster-poster, meme internet, bahkan video-video kreatif di platform TikTok yang semuanya berisi seruan untuk golput. Kegiatan mereka ini terlihat sangat terorganisir dengan anggota yang terus bertambah. Tentu mobilisasi ini menjadi perhatian serius semua pihak mengingat dampaknya terhadap pesta demokrasi kedepan.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa sebenarnya motif di balik gencarnya seruan golput Pilpres 2024 ini? Analis melihat, ada skenario bahwa hal ini disengaja oleh kelompok aktor politik tertentu yang ingin “menjatuhkan” lawan-lawan politiknya dengan cara mengurangi elektabilitas calon presiden dari kubu berseberangan.Strategi golput ini diduga guna melemahkan legitimasi calon presiden terpilih kelak, sehingga akan terjadi krisis kepemimpinan di tengah masyarakat (Wardani, 2023).

Tangan Yang Diduga Kuat Sebagai Dalang Golput

Ilustrasi seruan Golput. Foto: Sebastian Dumitru/Unsplash
Aktor-aktor politik mana yang diduga paling kuat menjadi “dalang” di balik gencarnya seruan golput Pilpres 2024 ini? Menurut pengamat politik Joni Adrian (2023), setidaknya ada 2 kelompok besar yang patut dicurigai. Pertama, kubu oposisi petahana presiden saat ini yang memang punya motif politis menjatuhkan calon-calon kubu pendukung presiden. Kedua, kelompok radikal dan ekstrem yang memang punya agenda menciptakan ketidakstabilan politik secara umum di Indonesia. Bahkan, analis intelijen juga tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan aktor asing tertentu dalam upaya mengganggu demokrasi RI lewat ajakan golput ini.
ADVERTISEMENT
Pilpres 2024 diprediksi akan berlangsung sangat ketat dan kompetitif antar kandidat. Sayangnya, beredar luas seruan untuk golput di media sosial oleh oknum tertentu. Jika aksi golput ini benar-benar terwujud saat hari pemungutan suara nanti, hal itu berpotensi melemahkan pesta demokrasi Indonesia. Selain itu, golput dalam skala besar juga dapat memicu instabilitas politik pasca pemilu akibat lemahnya legitimasi presiden terpilih.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau waspada dan cerdas dalam menyikapi tagar-tagar golput yang marak beredar. Dengan demikian, kedaulatan rakyat untuk memilih secara bebas dan adil tetap terjaga. Hasil pemilu yang legitimate pun akan dihormati semua pihak, sehingga prinsip persatuan dan kebersamaan sebagai bangsa tetap kokoh. Kondisi yang kondusif ini penting untuk memajukan Indonesia pasca pemilu nanti.
ADVERTISEMENT

DAFTAR BACAAN

Asril, Helmi. 2020. "Tren Golput 2019 Turun, KPU Ingatkan Dampak Buruk Golput." https://www.medcom.id/
Priyanto, Adi. 2023. "Tagar Serukan Golput 2024 Trending, Apa Motifnya?"https://www.cnnindonesia.com/
Yani, Yanyan Mochamad. 2019. "Demokrasi dan Golput." https://tirto.id/
Saputra, Redo. 2023. “Komunitas di Facebook Ajak Golput Pilpres 2024.” https://www.suara.com/
Wardani, Rini. 2023. “Seruan Golput Pilpres Dipicu Kontestasi Ketat?” https://www.republika.co.id/
Adrian, Joni. 2023. “Analisis Seruan Golput Pilpres 2024.” https://www.youtube.com/watch?v=123