Konten dari Pengguna

Angkat Isu Lingkungan dan Kesehatan di Perayaan Hari Anak Nasional

KELAS PUBLIK
Tingkatkan Kompetensi Bersama, Berperan Setara
2 Agustus 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KELAS PUBLIK tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kuncoro Cahyo Aji dalam menyampaikan laporan kegiatan HAN. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Kuncoro Cahyo Aji dalam menyampaikan laporan kegiatan HAN. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama dengan mitra NGO gelar kegiatan bersama dalam rangkaian Hari Anak Nasional. Kegiatan ini mengusung tema “Inisiasi Program Zero Waste: Selamatkan Generasi Emas dari Bencana Sampah” yang selaras dengan substansi visi dan misi Bapak Gubernur DIY mengenai desa zero waste. Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si selaku Staf Ahli Gubernur DIY menggandeng 4 mitra NGO, yakni Yayasan Speak Indonesia, yang diwakili oleh Ibu Wiwit Heris selaku Direktur SPEAK Indonesia, Bapak Durmariman HS Napitu selaku Direktur Operasional Program Voices Just for Climate Action, Bapak Budi Susilo dari Yayasan Penabulu dan Ibu Nadatiya selaku Koordinator Mama4Planet.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang bertempat di Ruang Rapat Unit 8 Kompleks Kepatihan dihadiri oleh 100 tamu undangan, yakni Rektor UNRIYO, Koordinator Program OKY Unicef Indonesia, Perwakilan UGM, generasi muda yakni siswa SD, SMP dan SMA/K, Karang Taruna, Kepala Sekolah dan Guru, Organisasi Perempuan, Pihak Kalurahan dan Padukuhan yang terlibat, Woman Federation, OPD terkait, dan mitra NGO.
Dare to Lead and Speak Up, atau anak sebagai pelopor dan pelapor merupakan salah satu tujuan dari serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam beberapa waktu kedepan.
Kuncoro menerangkan bahwa kegiatan ini melalui pendanaan dari UNICEF, SDI dan Kedutaan Amerika.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini akan berlangsung selama 6 bulan dengan didahului dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan selama 3 hari secara on dan off kemudian dilanjutkan dengan setiap 2 minggu sekali dilakukan community learning centre selama 6 bulan.
Foto Bersama (Sumber: Dokumentasi Pribadi)