Konten dari Pengguna

Filosofi Tao: Hidup Mengalir Seperti Air

Kelik Novidwyanto Wibowo
Sejak kuliah telah menekuni dunia penulisan baik sebagai penulis maupun penyunting. Menyelesaikan studi S-1 di jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan, di Kota Jogja. Tahun 2021, menempuh studi Magister Manajemen di UST, Yogyakarta.
24 Februari 2025 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kelik Novidwyanto Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Nothing in the world is softer and weaker than water. But when it attacks something hard and strong, nothing can surpass it."
ADVERTISEMENT
Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang lebih lembut dan lebih lemah daripada air. Namun ketika ia menyerang sesuatu yang keras dan kuat, tidak ada yang bisa melampauinya.
— Tao Te Ching, Chapter 78
Tao mengajar untuk menjalani hidup seperti air mengalir, di mana kelembutan selalu mengalahkan kekerasan. Foto: Istock.
KUTIPAN ini menggambarkan bagaimana air, meskipun tampak lemah dan lembut, memiliki kemampuan untuk mengalahkan hal-hal yang keras dan kuat, mencerminkan prinsip Taoisme bahwa kelembutan dan ketenangan lebih efektif daripada kekerasan atau agresi.
Dalam “Tao Te Ching”, Lao Tzu menggunakan metafora air sebagai sifat alami yang harus dimiliki seseorang yang mengikuti Tao. Ini menekankan kekuatan yang datang dari ketenangan dan ketidakterbatasan, serta kemampuan untuk beradaptasi dan mengalir dengan alami, seperti air.
Air yang lembut dan seolah tidak berdaya secara fisik, dapat mengalahkan materi yang lebih keras dan kuat, seperti batu atau tanah.
ADVERTISEMENT
Tao merupakan aliran filsafat dan agama yang berasal dari Tiongkok, yang mengajarkan kehidupan selaras dengan "Tao" atau "Dao," yang berarti "jalan" atau "prinsip dasar" yang mengatur alam semesta.
Taoisme menekankan pentingnya kehidupan yang alami, spontan, dan seimbang, serta mengikuti aliran hidup tanpa berusaha keras atau memaksakan kehendak. Salah satu konsep inti dalam Taoisme adalah “wu wei”, yang berarti bertindak tanpa paksaan atau usaha berlebihan.
Sejarah Taoisme muncul sekitar abad ke-4 hingga ke-3 SM di Tiongkok. Dipengaruhi oleh pemikiran Lao Tzu, filsuf yang dipercaya sebagai pendiri Taoisme. Lao Tzu dikenal melalui kitab “Tao Te Ching” yang mengandung ajaran-ajaran dasar tentang Tao dan cara hidup yang seimbang dan harmonis. Tao Te Ching menekankan ketidakpastian hidup dan bagaimana seseorang harus menghadapinya dengan ketenangan dan kebijaksanaan.
ADVERTISEMENT
Dalam Taoisme, tidak ada aturan kaku atau kewajiban ketat yang harus diikuti seperti beberapa ajaran agama. Sebaliknya, seorang Taois berusaha menjalani hidup dengan cara yang alami, selaras dengan Tao (Jalan) dan prinsip-prinsip harmoni dengan alam.
Prinsip pertama Tao adalah “Mengikuti Prinsip Wu Wei (Bertindak Tanpa Paksaan)”. Konsep“Wu wei” adalah konsep inti dalam Taoisme yang berarti "bertindak tanpa usaha berlebihan" atau "mengalir bersama keadaan." Ini bukan berarti seseorang menjadi pasif, tetapi lebih kepada tidak memaksakan kehendak dan mengikuti aliran alami kehidupan. Contohnya, dalam menghadapi masalah, seorang Taois tidak akan memaksakan solusi dengan cara yang agresif, tetapi mencari jalan yang paling alami dan harmonis.
Selanjutnya, Tao mengajak kita menjalani “Hidup Seperti Air: Fleksibel dan Adaptif”. Taoisme sering menggunakan air sebagai metafora untuk hidup yang ideal. Air selalu mencari jalannya sendiri, tidak melawan tetapi tetap kuat dalam kelembutannya. Seorang Taois belajar untuk beradaptasi dengan perubahan, tidak kaku dalam pola pikir, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan cara yang alami dan fleksibel.
ADVERTISEMENT
Prinsip yang tak kalah penting adalah “Mencapai Ketenangan Batin dan Hidup di Saat Ini” Seorang Taois tidak terjebak dalam penyesalan masa lalu atau kecemasan masa depan. Mereka berusaha untuk selalu hidup di saat ini, menikmati setiap momen, dan menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran (mindfulness). Dengan begitu, mereka dapat menemukan ketenangan batin dan menjalani hidup dengan perasaan damai dan bahagia.
"If you are depressed, you are living in the past. If you are anxious, you are living in the future. If you are at peace, you are living in the present."
"Jika kamu tertekan, kamu sedang hidup di masa lalu. Jika kamu cemas, kamu sedang hidup di masa depan. Jika kamu damai, kamu sedang hidup di masa kini."
ADVERTISEMENT
— Tao Te Ching
Dus, secara keseluruhan, ajaran Tao mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati tidak selalu ditemukan dalam dominasi atau agresi, tetapi dalam kemampuan untuk beradaptasi dengan keadaan saat ini (mindfulness) serta untuk bertindak dengan kelembutan, laksana air yang terus-menerus mengalir meskipun melalui berbagai aral atau rintangan.