Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Fahira Idris di Depan Anies: Masih Banyak yang Belum Move On, Pak
25 November 2017 11:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meresmikan sebuah klinik bernama Fakhira Aisyiah milik organisasi perempuan Muhammadiyah, yakni Aisyiyah tingkat Provinsi DKI Jakarta, di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam acara tersebut, turut hadir anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jakarta, Fahira Idris. Fahira meminta warga yang hadir selalu mendoakan Anies dan Sandi dalam memimpin DKI Jakarta, karena masih banyak pihak yang belum menerima kepemimpinan Anies dan Sandi.
"Kita di sini harus mendoakan Pak Anies dan Pak Sandi, perlu doa kita semua, karena sampai saat ini masih banyak yang belum move on," ujar Fahira, di Klinik Fakhira Aisyiyah, Jalan Kavling DKI, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11).
Oleh karena itu, Fahira menyatakan pihaknya akan selalu membantu Anies dan Sandi dalam menuntaskan program-programnya. Sehingga Anies dan Sandi mampu memajukan DKI Jakarta.
"Saya selalu promotor program Pak Anies, kami doakan. Kami akan selalu mendukung program Pak Anies yang maju kotanya, bahagia warganya," kata Fahira.
ADVERTISEMENT
Di lokasi yang sama, Anies nampaknya tak terlalu menanggapi pernyataan Fahira yang menyinggung warga DKI Jakarta, yang masih belum menerima kepemimpinannya. Anies hanya memberikan semangat bagi anggota Aisiyah DKI Jakarta dalam berkerja.
Dengan adanya Aisiyah DKI Jakarta, Anies berharap agar generasi muda Jakarta menjadi anak-anak yang sehat. "Kita wujudkan mimpi ibu-ibu semua," ujar Anies.
Hampir sebulan setelah dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, masyarakat masih banyak yang belum menerima kepemimpinan Anies dan Sandi. Bahkan gaya kepemimpinannya, mulai dari pengambilan kebijakan, perekrutan tim pembantu gubernur, hingga cara berpakaian kerap dikritik masyarakat. Bukan karena sekedar kritik, tapi karena memang beda pilihan sejak awal.