Konten dari Pengguna

Hilirisasi Digital: Peluang Revolusi Blockchain dan Kripto di Indonesia

Kemas Fadli Safari
Politisi Partai Golkar, Ketua Crypto Enthusiast Indonesia (CEI), Staf Ahli Pendukung Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI (2019-2024)
27 Maret 2025 12:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kemas Fadli Safari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh :
Kemas Fadli Safari
Ketua Crypto Enthusiast Indonesia (CEI)
ADVERTISEMENT
Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, Indonesia tengah berada di persimpangan jalan antara tradisi ekonomi konvensional dan potensi revolusioner teknologi blockchain serta kripto. Hilirisasi digital—upaya memanfaatkan dan mengaplikasikan teknologi canggih untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi digital—tidak hanya menjadi wacana, tetapi telah mencuat sebagai agenda strategis nasional. Pernyataan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada debat cawapres pertama tahun 2024 tentang pentingnya digitalisasi dalam ranah blockchain dan kripto telah membuka peluang bagi realisasi visi ini di tanah air. Kini, dengan Gibran yang telah terpilih, momentum ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengintegrasikan inovasi teknologi ke dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Mendorong Inovasi dan Inklusi Finansial
Hilirisasi digital dalam blockchain dan kripto menawarkan potensi yang luar biasa untuk mendorong inklusi finansial dan inovasi di sektor ekonomi. Teknologi blockchain, dengan sifatnya yang transparan dan terdesentralisasi, memungkinkan terciptanya ekosistem keuangan yang lebih aman dan terpercaya. Di tengah tantangan literasi digital yang masih perlu ditingkatkan, penerapan sistem blockchain dapat mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam ekonomi digital. Gibran, melalui pernyataannya, menekankan pentingnya mengoptimalkan sumber daya digital Indonesia untuk mendukung inovasi yang inklusif dan memberdayakan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan keuangan modern.
ADVERTISEMENT
Pengalaman negara-negara lain yang telah sukses mengintegrasikan blockchain dalam sistem keuangan nasional dapat menjadi acuan bagi Indonesia. Langkah strategis yang mencakup regulasi yang adaptif, investasi pada infrastruktur digital, serta kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga riset, dapat membuka pintu bagi berbagai inovasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan demikian, hilirisasi digital bukan hanya soal adopsi teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui akses yang lebih mudah kepada pembiayaan dan layanan keuangan digital.
Realisasi Visi Digital dalam Pemerintahan
Pernyataan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendorong digitalisasi di sektor keuangan dan teknologi. Visi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital melalui program-program unggulan yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke dalam setiap aspek kehidupan ekonomi. Langkah ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pelaku industri untuk berinovasi, tetapi juga menyederhanakan proses birokrasi, meningkatkan efisiensi layanan publik, dan memperkuat keamanan siber.
ADVERTISEMENT
Namun, realisasi dari visi tersebut menuntut kerja sama yang solid antara berbagai pemangku kepentingan. Pihak regulator harus dapat menyusun kebijakan yang fleksibel namun tetap tegas dalam mengawasi praktik-praktik di dunia kripto agar tidak terjadi penyelewengan. Di sisi lain, pelaku industri harus memastikan bahwa teknologi yang diadopsi benar-benar menguntungkan masyarakat luas, bukan semata-mata alat spekulasi sempit. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang holistik dan kolaboratif untuk memastikan bahwa hilirisasi digital tidak hanya menjadi jargon, melainkan sebuah gerakan nyata yang membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tantangan dan Strategi Implementasi
Meskipun prospek hilirisasi digital menjanjikan, tantangan dalam implementasinya tidak bisa dianggap remeh. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman mendalam tentang teknologi blockchain di kalangan masyarakat dan bahkan di beberapa kalangan pembuat kebijakan. Untuk itu, edukasi dan literasi digital harus menjadi prioritas. Pemerintah, bersama dengan sektor swasta, harus menyelenggarakan program pelatihan dan workshop yang mengedukasi masyarakat mengenai manfaat serta risiko penggunaan teknologi blockchain dan kripto.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tantangan terkait infrastruktur juga perlu diantisipasi. Ketersediaan jaringan internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia menjadi syarat mutlak bagi penerapan sistem digital yang efektif. Investasi pada infrastruktur TIK di daerah-daerah terpencil harus menjadi bagian dari agenda pembangunan nasional. Strategi lain yang tak kalah penting adalah pembentukan ekosistem regulasi yang mendukung inovasi tanpa mengorbankan aspek keamanan dan perlindungan konsumen. Kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan akademisi akan membantu menciptakan regulasi yang adaptif, mengakomodasi perkembangan teknologi, dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Dengan implementasi yang tepat, hilirisasi digital dalam blockchain dan kripto memiliki potensi untuk mengubah lanskap ekonomi Indonesia secara fundamental. Pertumbuhan ekonomi digital dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan produktivitas nasional. Di samping itu, penerapan teknologi ini juga dapat memperkuat sistem keamanan transaksi finansial, mengurangi risiko korupsi, serta meningkatkan transparansi di sektor publik.
ADVERTISEMENT
Dari segi sosial, integrasi teknologi blockchain dapat mengurangi kesenjangan antara kota dan desa. Dengan menghubungkan masyarakat di daerah terpencil melalui platform digital, kesempatan untuk berpartisipasi dalam ekonomi modern menjadi semakin terbuka. Inisiatif seperti ini juga akan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, sehingga setiap warga negara memiliki peluang yang sama untuk meraih kesejahteraan. Peran serta Gibran sebagai Wakil Presiden yang mengusung visi digitalisasi tentu akan sangat strategis dalam memfasilitasi perubahan ini, mengingat latar belakangnya yang dekat dengan generasi muda dan dinamika digital.
Menuju Masa Depan Digital yang Inklusif
Keberhasilan hilirisasi digital dalam blockchain dan kripto bukanlah hasil dari satu kebijakan semata, melainkan buah dari sinergi berbagai elemen masyarakat. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, Indonesia harus mampu bersinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk memaksimalkan potensi teknologi ini. Keterbukaan, kolaborasi, dan inovasi adalah kunci untuk mewujudkan masa depan digital yang inklusif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Melalui realisasi visi digital yang dicanangkan oleh Gibran Rakabuming Raka, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk tidak hanya mengikuti arus global, tetapi juga menjadi pelopor dalam mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam sistem ekonomi nasional. Dengan regulasi yang mendukung, infrastruktur yang memadai, dan komitmen bersama, hilirisasi digital dapat membuka jalan bagi terwujudnya ekosistem keuangan yang lebih transparan, efisien, dan adil.
Hilirisasi Digital sebagai Jalan Menuju Kemandirian Ekonomi
Hilirisasi digital dalam blockchain dan kripto menawarkan peluang transformasi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Visi yang diusung oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres 2024 telah membuka diskursus penting mengenai integrasi teknologi digital ke dalam sektor keuangan nasional. Dengan sinergi antara edukasi, infrastruktur, dan regulasi yang adaptif, Indonesia dapat memanfaatkan potensi teknologi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Kini saatnya langkah konkret harus diambil, menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam revolusi digital yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menetapkan standar baru bagi dunia.
Foto: Kemas Fadli Safari