Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Bisnis UMKM dan Investasi: Bagaimana Mengatur Keduanya Secara Efektif?
3 Februari 2025 9:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kemas Resta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjalankan bisnis UMKM memang menuntut banyak waktu, tenaga, dan modal. Namun, apakah mungkin tetap berinvestasi di tengah kesibukan mengurus bisnis? Jawabannya: tentu saja bisa! Justru, investasi bisa menjadi cara cerdas untuk mengamankan keuangan dan menumbuhkan aset di masa depan. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu Anda mengelola bisnis sambil tetap berinvestasi dengan bijak.
ADVERTISEMENT
1. Pisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi
Kesalahan yang sering terjadi pada pelaku UMKM adalah mencampur keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Agar tetap bisa berinvestasi, pastikan Anda memiliki akun keuangan terpisah untuk bisnis dan pribadi. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah mengalokasikan dana untuk investasi tanpa mengganggu operasional bisnis.
2. Alokasikan Dana untuk Investasi
Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu menetapkan porsi dari keuntungan untuk investasi. Misalnya, setiap bulan alokasikan 10-20% dari laba bersih bisnis ke instrumen investasi seperti reksa dana, saham, atau emas. Dengan strategi ini, bisnis tetap berjalan, dan aset Anda terus berkembang.
3. Pilih Instrumen Investasi yang Sesuai
Mengurus UMKM sering kali menyita waktu, sehingga memilih instrumen investasi yang praktis dan tidak memerlukan pemantauan terus-menerus sangat penting. Beberapa pilihan investasi yang cocok untuk pemilik bisnis UMKM antara lain:
ADVERTISEMENT
• Reksa Dana Pasar Uang: Cocok untuk investasi jangka pendek dengan risiko rendah, contoh aplikasi yang bisa digunakan seperti KISI Mobile.
• Saham Blue Chip: Ideal untuk pertumbuhan jangka panjang, contoh aplikasi yang bisa digunakan seperti KOINS.
• Obligasi: Memberikan pendapatan tetap yang dapat menjadi tambahan modal bisnis.
• Properti: Jika modal mencukupi, investasi properti bisa menjadi aset yang terus berkembang nilainya.
4. Manfaatkan Teknologi untuk Berinvestasi
Dengan perkembangan teknologi, kini investasi menjadi lebih mudah diakses. Gunakan aplikasi investasi yang memungkinkan Anda berinvestasi secara otomatis tanpa harus memantau pasar setiap saat. Ini sangat membantu bagi pelaku UMKM yang sibuk mengurus bisnisnya.
5. Jaga Arus Kas yang Sehat
Bisnis UMKM yang sehat adalah yang memiliki arus kas yang stabil. Pastikan Anda tidak berinvestasi dengan dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan operasional bisnis. Gunakan surplus keuangan atau keuntungan bisnis untuk berinvestasi agar tetap aman.
ADVERTISEMENT
6. Diversifikasi Sumber Pendapatan
Selain mengandalkan bisnis sebagai sumber pemasukan utama, memiliki portofolio investasi yang berkembang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan. Dengan begitu, Anda tidak sepenuhnya bergantung pada bisnis dan memiliki cadangan keuangan untuk menghadapi kondisi tak terduga.
7. Disiplin dan Konsisten
Kunci utama dalam menjalankan bisnis sambil berinvestasi adalah konsistensi. Tidak perlu menunggu bisnis besar dulu untuk mulai berinvestasi. Dengan menyisihkan dana secara rutin, seiring waktu, investasi Anda bisa berkembang menjadi aset yang bernilai tinggi.