Konten dari Pengguna

Fomo Mengancam Keuangan? 4 Cara Menghindarinya

Kemas Resta
Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia
29 November 2024 19:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kemas Resta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fomo. sumber (Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Fomo. sumber (Freepik)
ADVERTISEMENT
FOMO, atau Fear of Missing Out, adalah perasaan takut ketinggalan yang seringkali muncul dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks keuangan, FOMO bisa menjadi jebakan yang merugikan. Misalnya, kita tergoda untuk membeli barang baru hanya karena teman-teman atau influencer media sosial sedang membicarakannya, atau kita terdesak untuk mengikuti tren investasi yang sedang populer, meskipun belum tentu cocok dengan situasi keuangan pribadi kita. Dampak dari FOMO bisa sangat berbahaya bagi stabilitas keuangan, mengarah pada pemborosan, utang, atau bahkan investasi yang tidak bijak.
ADVERTISEMENT
Namun, kamu tidak perlu khawatir! Ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk menghindari dampak negatif FOMO terhadap kondisi keuanganmu. Berikut adalah empat langkah penting untuk melindungi dirimu dari dampak buruk FOMO:
1. Tetapkan Prioritas Keuangan yang Jelas
Langkah pertama untuk menghindari dampak FOMO adalah dengan memiliki prioritas keuangan yang jelas. Ketahui tujuan jangka panjang dan jangka pendekmu, seperti menabung untuk dana darurat, membeli rumah, atau merencanakan pensiun. Ketika kamu tahu apa yang ingin dicapai, kamu akan lebih mudah mengabaikan godaan-godaan konsumtif yang tidak sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Misalnya, jika kamu sudah memiliki target untuk menabung untuk liburan akhir tahun, kamu akan lebih memilih menunda pembelian barang-barang mewah yang hanya bersifat sementara. Dengan fokus pada tujuan yang sudah ditetapkan, kamu akan terhindar dari pembelian impulsif yang hanya akan mengganggu rencana keuanganmu.
ADVERTISEMENT
2. Kendalikan Pengaruh Media Sosial
Media sosial adalah salah satu sumber utama FOMO, karena kita sering melihat orang lain tampil sukses dengan barang-barang mewah atau liburan ke tempat-tempat eksklusif. Perasaan ingin mengikuti mereka bisa memengaruhi keputusan keuangan kita, meskipun kita tahu itu tidak sesuai dengan kondisi keuangan pribadi.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk mengurangi konsumsi media sosial atau tentukan waktu tertentu untuk mengaksesnya. Fokuslah pada konten yang memberi nilai lebih, seperti tips keuangan, motivasi untuk mencapai tujuan hidup, atau bahkan pendidikan finansial. Jangan biarkan media sosial mempengaruhi keputusan finansialmu. Ingat, apa yang ditampilkan di sana belum tentu mencerminkan kenyataan sepenuhnya.
3. Buat Anggaran dan Patuhi Dengan Disiplin
Salah satu cara terbaik untuk melawan FOMO adalah dengan memiliki anggaran yang jelas. Anggaran ini tidak hanya mencakup pengeluaran rutin, tetapi juga memberikan ruang untuk tujuan keuanganmu yang lebih besar. Tentukan berapa banyak yang akan kamu tabung setiap bulan dan tentukan batas pengeluaran untuk hiburan, belanja, atau investasi.
ADVERTISEMENT
Saat kamu mematuhi anggaran dengan disiplin, FOMO akan terasa lebih mudah untuk dihindari. Anggaran akan membantu kamu melihat dengan jelas apakah suatu pembelian atau investasi benar-benar masuk dalam kategori yang dibutuhkan atau hanya sekadar keinginan sesaat. Ketika kamu memiliki rencana keuangan yang solid, kamu akan lebih mampu berkata “tidak” pada godaan yang datang.
4. Pahami Risiko dalam Investasi dan Keputusan Finansial
Terkadang, FOMO juga bisa terjadi dalam bentuk tergoda untuk mengikuti tren investasi yang sedang booming. Meskipun investasi ini mungkin terlihat menguntungkan, penting untuk selalu melakukan riset terlebih dahulu dan memahami risiko yang terlibat.
Sebelum berinvestasi dalam sesuatu yang populer, pastikan kamu memahami apa yang kamu lakukan. Jangan terjebak dalam euforia pasar atau rekomendasi yang tidak jelas. Coba pertimbangkan investasi di reksa dana pasar uang. Reksa dana ini cocok bagi kamu yang menginginkan investasi dengan risiko yang relatif rendah dan likuiditas tinggi, sehingga uangmu tetap aman namun tetap bisa berkembang. Contoh produk yang bisa di beli seperti Insight Money, Reksa Dana Kisi Money Market Fund, Capital Sharia Money Market.
ADVERTISEMENT
FOMO bisa menjadi ancaman besar bagi keuangan pribadi, terutama jika tidak dikelola dengan bijak. Dengan menetapkan prioritas keuangan, mengurangi dampak media sosial, membuat anggaran yang disiplin, dan memilih investasi yang aman seperti reksa dana pasar uang, kamu bisa menghindari jebakan FOMO dan menjaga stabilitas keuanganmu.