Konten dari Pengguna

Investasi Saya Terus Naik Turun, Apa yang Harus Saya Lakukan?

Kemas Resta
Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia
24 Januari 2025 14:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kemas Resta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Investasi Chart, sumber (Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Investasi Chart, sumber (Freepik)
ADVERTISEMENT
Berinvestasi di pasar keuangan, baik saham, reksa dana, maupun aset lainnya, memang tak lepas dari naik turunnya nilai investasi. Fluktuasi harga sering kali membuat investor, terutama yang baru memulai, merasa cemas. Namun, volatilitas pasar adalah hal yang normal dan tidak selalu menjadi pertanda buruk. Jika investasi Anda terus naik turun, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk mengelola kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Tetap Tenang dan Jangan Panik
Fluktuasi harga adalah bagian alami dari investasi. Pasar keuangan selalu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kondisi ekonomi global, suku bunga, hingga sentimen pasar. Alih-alih panik saat harga turun, fokuslah pada tujuan jangka panjang investasi Anda.
Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi untuk kebutuhan pensiun 20 tahun mendatang, fluktuasi jangka pendek seharusnya tidak terlalu memengaruhi keputusan Anda.
2. Evaluasi Tujuan Investasi Anda
Sebelum membuat keputusan, pastikan tujuan investasi Anda sudah jelas. Apakah Anda berinvestasi untuk:
• Jangka pendek (misalnya untuk membeli rumah dalam 2-3 tahun)?
• Jangka menengah (untuk pendidikan anak dalam 5-10 tahun)?
• Jangka panjang (misalnya untuk pensiun)?
Tujuan investasi ini akan memengaruhi jenis instrumen investasi yang Anda pilih. Misalnya, untuk jangka pendek, Anda mungkin ingin fokus pada instrumen yang lebih stabil seperti reksa dana pasar uang atau obligasi.
ADVERTISEMENT
3. Diversifikasi Portofolio Anda
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko fluktuasi adalah dengan mendiversifikasi portofolio Anda. Jangan menaruh semua dana Anda dalam satu jenis aset. Sebagai contoh:
• Kombinasikan saham, obligasi, dan reksa dana.
• Pertimbangkan untuk berinvestasi di sektor atau wilayah geografis yang berbeda.
Diversifikasi membantu mengurangi dampak fluktuasi pasar pada portofolio Anda secara keseluruhan.
4. Terapkan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
Dollar Cost Averaging adalah strategi investasi di mana Anda secara rutin menginvestasikan jumlah uang yang sama, terlepas dari kondisi pasar. Misalnya, Anda mengalokasikan Rp1 juta setiap bulan untuk membeli saham atau reksa dana.
Keuntungan strategi ini:
• Anda membeli lebih banyak unit saat harga rendah dan lebih sedikit unit saat harga tinggi.
ADVERTISEMENT
• Mengurangi risiko membeli aset di harga yang terlalu mahal.
5. Jangan Mengandalkan Emosi
Salah satu kesalahan umum investor adalah membuat keputusan berdasarkan emosi. Ketika harga turun, Anda mungkin tergoda untuk menjual karena takut rugi, padahal harga tersebut bisa saja pulih di masa depan. Sebaliknya, ketika harga naik, Anda mungkin terburu-buru membeli karena takut ketinggalan, padahal harga mungkin sudah terlalu tinggi.
Lakukan analisis berdasarkan data dan fakta, bukan perasaan.
6. Perhatikan Fundamental Investasi Anda
Jika Anda berinvestasi di saham, perhatikan fundamental perusahaan tempat Anda menanamkan modal. Saham perusahaan dengan fundamental yang kuat cenderung lebih stabil dan mampu pulih dari penurunan harga.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
• Laporan keuangan perusahaan.
ADVERTISEMENT
• Potensi pertumbuhan bisnis.
• Rasio utang perusahaan.
7. Konsultasikan dengan Ahli
Jika Anda merasa bingung atau tidak yakin dengan langkah yang harus diambil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan atau manajer investasi. Mereka dapat membantu Anda menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan Anda.
8. Fokus pada Jangka Panjang
Ingat, investasi adalah perjalanan, bukan perlombaan. Pasar memang bisa naik turun dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, aset seperti saham cenderung memberikan hasil yang positif. Jika Anda memiliki strategi yang baik dan disiplin menjalankannya, fluktuasi pasar seharusnya tidak menjadi hal yang terlalu mengkhawatirkan.
9. Gunakan Aplikasi Investasi yang Terpercaya
Teknologi telah membuat investasi menjadi lebih mudah diakses dan juga diawasi oleh OJK. Anda bisa menggunakan aplikasi investasi yang aman seperti contoh di KOINS.
ADVERTISEMENT
Naik turunnya nilai investasi adalah bagian dari dinamika pasar yang harus diterima oleh setiap investor. Kunci utama untuk menghadapinya adalah tetap tenang, fokus pada tujuan jangka panjang, dan terus belajar. Dengan strategi yang tepat dan disiplin, fluktuasi pasar justru bisa menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar di masa depan.