Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Nabung vs Investasi: Mana yang Lebih Efektif Mewujudkan Financial Freedom?
25 November 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kemas Resta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mencapai kemerdekaan finansial (financial freedom) bukanlah hal yang mustahil, asalkan kamu memiliki manajemen keuangan yang baik. Salah satu langkah penting dalam mengatur keuangan adalah memilih antara menabung atau berinvestasi. Di artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai kedua opsi ini, khususnya berinvestasi di reksa dana. Mana yang lebih menguntungkan? Simak penjelasan berikut!
ADVERTISEMENT
Mengapa Menabung Masih Jadi Pilihan Banyak Orang?
Menabung adalah cara klasik untuk menyisihkan sebagian penghasilan dan menyimpannya untuk kebutuhan masa depan. Namun, meskipun terasa aman dan mudah, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memilih menabung sebagai strategi keuangan utama.
Kelebihan Menabung:
1. Keamanan Dana Terjamin
Menyimpan uang di bank memberi perlindungan yang lebih aman daripada menyimpan uang secara fisik di rumah. Bank memiliki sistem keamanan canggih, mulai dari proteksi terhadap pencurian hingga ancaman digital.
2. Jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)
Uang yang kamu simpan di bank dijamin oleh LPS hingga nominal tertentu. Ini memberi rasa aman jika suatu saat bank mengalami masalah finansial. Namun, perlu diingat bahwa hanya simpanan hingga Rp2 miliar yang dijamin, jadi pastikan kamu mematuhi syarat dan ketentuannya.
ADVERTISEMENT
3. Mendapatkan Bunga atau Bagi Hasil
Menyimpan uang di tabungan atau deposito memungkinkan kamu mendapatkan bunga atau bagi hasil, meskipun tingkatnya tidak terlalu tinggi. Ini bisa menjadi cara mudah untuk meningkatkan jumlah uangmu seiring waktu.
Kekurangan Menabung:
1. Biaya Administrasi
Setiap bulan, kamu akan dikenakan biaya administrasi yang bisa mengurangi bunga yang diterima dari tabungan. Setiap bank memiliki ketentuan biaya yang berbeda-beda, jadi kamu harus lebih cermat memilih.
2. Imbal Hasil yang Minim
Bunga tabungan dan deposito cenderung rendah, bahkan semakin menurun seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Hal ini membuat pertumbuhan dana kamu lebih lambat jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
3. LPS Tidak Menjamin Seluruh Dana
Walaupun LPS menjamin dana kamu, jumlah yang dijamin tidaklah tak terbatas. Hanya simpanan hingga Rp2 miliar yang dilindungi sepenuhnya. Jadi, pastikan kamu memahami syaratnya sebelum menabung dalam jumlah besar di satu bank.
ADVERTISEMENT
Lalu, Bagaimana dengan Berinvestasi di Reksa Dana?
Jika menabung dianggap tidak memberikan hasil yang optimal, investasi bisa jadi pilihan yang lebih menguntungkan. Salah satu instrumen investasi yang kini banyak diminati adalah reksa dana. Kenapa? Mari kita lihat beberapa kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan Berinvestasi di Reksa Dana:
1. Dikelola Secara Profesional oleh Manajer Investasi
Salah satu keunggulan reksa dana adalah adanya peran manajer investasi (MI) yang ahli dalam mengelola dana kamu. Dengan begitu, kamu tidak perlu repot-repot mengatur portofolio investasi sendiri, dan dana kamu dikelola oleh profesional yang berpengalaman.
2. Diuntungkan dari Pemangkasan Suku Bunga
Berbeda dengan menabung yang imbal hasilnya dipengaruhi oleh suku bunga, reksa dana pendapatan tetap justru diuntungkan dengan penurunan suku bunga. Ketika suku bunga turun, harga obligasi akan naik, dan ini dapat memberikan keuntungan bagi para investor reksa dana.
ADVERTISEMENT
3. Return yang Menarik
Beberapa jenis reksa dana, seperti reksa dana pendapatan tetap, menawarkan return yang lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan atau deposito. Contohnya, hasil cek melalui KINDS, reksa dana seperti Capital Fixed Income Fund memberikan return hingga 7,38% per tahun , yang jauh lebih tinggi dibandingkan bunga deposito yang umumnya hanya berkisar 3-5%.
4. Keuntungan Tanpa Pajak
Berbeda dengan bunga deposito yang dikenakan pajak, keuntungan dari reksa dana tidak dikenakan pajak secara langsung, membuatnya menjadi pilihan investasi yang lebih efisien dalam hal pajak.
Kekurangan Berinvestasi di Reksa Dana:
1. Risiko Penyusutan Nilai
Berinvestasi di reksa dana tidaklah tanpa risiko. Nilai investasi bisa turun, terutama jika harga saham, obligasi, atau surat berharga lainnya mengalami penurunan. Ini bisa menyebabkan nilai investasi kamu menyusut.
ADVERTISEMENT
2. Rentan Terhadap Sentimen Global
Kinerja reksa dana sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar global dan kebijakan pemerintah. Misalnya, pergerakan suku bunga atau kebijakan ekonomi global dapat memengaruhi kinerja reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang.
3. Risiko Efek Portofolio
Risiko lain yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan default atau kebangkrutan perusahaan yang menerbitkan surat utang yang ada di dalam portofolio reksa dana. Hal ini bisa berdampak pada kemampuan reksa dana dalam membayar kupon atau pokok obligasi.
Memilih antara menabung atau berinvestasi bukanlah hal yang mudah. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menabung cocok untuk mereka yang mengutamakan keamanan dan kestabilan, sementara berinvestasi di reksa dana lebih cocok bagi kamu yang mencari return yang lebih tinggi meskipun dengan risiko yang lebih besar.
ADVERTISEMENT