Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
DPR Apresiasi Torehan Surplus Perdagangan Indonesia
27 November 2023 18:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kemendag RI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri rapat bersama Komisi VI DPR RI pada Senin (27/11). Rapat ini membahas kenaikan harga bahan pokok, stabilitas harga dan pasokan, rafaksi minyak goreng, hingga surplus ekspor.
ADVERTISEMENT
Dalam pembukaannya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengapresiasi kinerja Kemendag, dengan prestasi mempertahankan surplus perdagangan 42 bulan berturut-turut tanpa henti sejak Mei 2020.
"Dalam rangka mencapai surplus perdagangan nasional, kita memberikan apresiasi terhadap pencapaian neraca perdagangan nasional bulan Agustus 2023 yang mencatat surplus sebesar 3,12 miliar dolar AS," ungkap Aria.
"Tercatat Januari hingga Agustus 2023 surplus neraca perdagangan mencapai 24,34 miliar dolar AS."
Zulhas dalam penuturannya menjelaskan bahwa tren surplus telah bertahan 42 bulan sejak Mei 2020. Untuk 2023, terjadi penurunan nilai surplus. Menurut Zulhas, hal ini seiring dengan penurunnya kinerja perekonomian dunia dan melemahkan harga komoditas.
"Pertumbuhan volume perdagangan dunia mengalami perlambatan dan harga komoditas menurun," ungkap Zulhas.
ADVERTISEMENT
"Akan tetapi neraca perdagangan indonesia masih mempertahankan tren positif sejak Mei 2020."
Untuk tahun 2023, terhitung dari Januari hingga Oktober tercatat angka surplus neraca perdagangan sebesar 31,22 miliar dolar AS.
"Meskipun tren surplus masih berlanjut hingga Oktober, Indonesia perlu mewaspadai menipisnya surplus perdagangan seiring dengan melemahkannya harga komoditas di pasar global, dan perlambatan kinerja persagangan dan perekonomian global," tambahnya.
Tercatat, total nilai ekspor sepanjang Januari hingga Oktober 2023 mencapai angka 214,41 miliar dolar AS. Angka ini turun 12 persen untuk bulan yang sama tahun 2022
"Penurunan terbesar jatuh pada sektor pertambangan sebesar 20,8 persen, disumbangkan oleh penurunan ekspor batubara," imbuh Zulhas.