Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mendag Buka Muktamar Rifa'iyah, Tekankan Persaudaraan dan Ekonomi Umat
24 September 2023 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kemendag RI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri Pembukaan Muktamar Rifa'iyah ke-sepuluh, yang diselenggarakan di GOR Abirawa, Batang, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/9).
ADVERTISEMENT
Turut hadir juga wakil ketua MPR RI Arsul Sani. Hadir menyambut Mendag Ketua Umum PP Rifa'iyah KH Mukhlisin Muzarie, dan PJ Bupati Batang Lani Dewi Rejeki.
Pada sambutannya, Mendag berpesan tentang pentingnya persaudaraan dan kerja sama semua kalangan untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang makmur.
"Kata kunci keberhasilan adalah kolaborasi, kerja sama, persaudaraan," ungkap Zulhas.
"Kita bisa menyelesaikan senua masalah karena kita sama-sama, kita bekerja sama."
Zulhas mengapresiasi kehadiran organisasi Rifa'iyah, juga kontribusi KH Ahmad Rifa'i dalam menyebarkan dakwah sekaligus melawan kolonialisme pada masanya.
"Saya hadir di sini atas nama pribadi, juga mewakilkan pemerintah pusat terima kasih kepada rifaiyah, perannya tak terkira," tambahnya.
Rifa'iyah sendiri adalah organisasi keislaman yang didirikan oleh pengikut KH Rifa'i pada tahun 1965. KH Rifa'i merupakan tokoh pergerakan Islam di zaman penjajahan Belanda, lahir sekitar tahun 1786 di Kendal Ia juga mendirikan sebuah pesantren di Kalisalak sepulang perjalanannya menimba ilmu di tanah suci Makkah dan Messir. Perjuangannya melawan kolonial membuat KH Ahmad Rifa'i diasingkan ke Ambon tahun 1859.
ADVERTISEMENT
"Perjuangan Syekh Rifa'i terus diperjuangkan, kontribusinya kepada perjuangan, NKRI, pendidikan, luar biasa," tambah Zulhas. "Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya."
Bercerita soal ekonomi, Zulhas menjelaskan bagaimana ekonomi di banyak negara lumpuh pasca pandemi. Sementara di Indonesia, inflasi terkendali dan pertumbuhan ekonomi stabil. Pun dagang ekspor Indonesia mengalami surplus tahun 2022.
Namun di sisi lain, volume ekspor dan produktivitas agraria Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.
Mendag di sini mengajak peserta yang hadir untuk terus berjuang untuk negara dan bangsa, menjaga persatuan dan kerja sama, dan yang paling penting adalah terlibat di diskusi produktif dan jangan mudah diadu domba.
"Tiongkok padinya 12 ton (per hektare), ada ilmunya, ilmu ekonomi," jelas Zulhas.
ADVERTISEMENT
"Saya mengajak umat bertengkar ke arah yang substansi seperti itu, bagaimana ekonomi kita maju, bagaimana anak-anak kita menguasai ilmu." (Rian).