Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mendag Ikut Selawatan di Pesantren Cipasung, Semangati Para Santri
20 Juli 2023 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kemendag RI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mendag RI Zulkifli Hasan berkunjung ke Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Kamis (20/7).
ADVERTISEMENT
Menyambut Zulhas, ada Pembina Ponpes Cipasung, Koko Komarudin Ruhiyat; Pimpinan Ponpes Cipasung, KH Ubaidillah Ruhyat BA; dan ketua Yayasan Ponpes Cipasung, KH Acep Adang Ruhiyat MSI.
Dalam sambutannya, Zulhas menitipkan pesan kepada seluruh santri agar tekun dalam menimba ilmu.
"Anak-anakku merasa beruntunglah bisa mondok di sini, banyak anak-anak yang tidak berkesempatan mondok di sini, banyak guru-guru yang hebat, kiai-kiai yang hebat-hebat," jelas Zulhas.
"Pesan saya, kalian syukuri, syukuri artinya belajar sungguh-sungguh, karena kalian yang akan meneruskan perjuangan."
Zulhas menarik kilas balik bagaimana perjuangan kemerdekaan Indonesia tak lepas dari gerakan kiai dan santri Indonesia.
"Pertama kali dulu, kesadaran berbangsa itu muncul, setelah ratusan tahun dijajah, yang pertama berdiri itu ormas Islam, dulu yang berdiri, jamiatul khoir, tahun 1901," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"1905 berdiri Sarekat Dagang Islam, yang sifatnya itu Nusantara, tahun 1906 didirikan sayap politik, namanya Sarekat Islam, walau baru diizinkan 1912. Itu semua ulama-ulama kita, kiai-kiai kita yang mimpin pondok-pondok," sambungnya.
Zulhas juga membahas bagaimana Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi organisasi masyarakat besar yang kemudian memainkan peran besar di sejarah kemerdekaan Indonesia.
Pondok Pesantren Cipasung sendiri terletak di Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Pondok pesantren ini didirikan oleh KH Ruhiyat pada 1931 silam.
"Pondok ini lahir karena ingin Indonesia merdeka," tambah Zulhas.
"Oleh karena itu kita juga punya tanggung jawab yang besar agar Indonesia maju, tapi sesuai peradabannya dengan nilai-nilai keislaman, dan anak-anakku mendapat pendidikan yang tepat di sini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT