Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mendag Zulhas Kunjungi Pasar Timika, Cek Harga dan Bagikan Sembako
20 September 2023 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kemendag RI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengunjungi pasar sentral Timika, Papua, pada Selasa (19/9).
ADVERTISEMENT
Mendag didampingi oleh Dirjen PDN Isy Karim, dan Staf Khusus Bara Khrisna Hasibuan. Turut hadir menyambut Bupati Mimika Etinus Omaleng dan Bupati Puncak Wilem Wandik menyambut Mendag di pasar.
Zulhas disambut dengan topi adat serta Noken khas Papua, dipasangkan langsung oleh Bupati Mimika Etunus Omaleng.
Zulhas menyapa beberapa penjual pasar dan menanyakan harga bahan pokok yang dijual, mulai dari beras, minyak goreng, bawang, hingga cabe.
Ia menilai, harga bapok cenderung stabil, seperti beras dan minyak goreng. Komoditas lain seperti cabe punya harga yang sedikit lebih tinggi.
"Saya sama Bupati Mimika, dan Bupati Puncak, kita lihat harga-harga disini bagus sekali, barang banyak, suplai jya banyak , jadi harga termasuk yang murah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Tadi bawang Rp 35 ribu (per kilogram) cabe memang agak mahal, ngambilnya dari jauh. Cabe Rp 60-70 ribu (per kilogram), kalau beras minyak goreng telur ayam semua lengkap harganya terjangkau stabil, harga sesuai dengan yang ditentukan pemerintah."
Seperti biasa, Mendag juga mentraktir pengunjung pasar, membelanjakan bapok dari pedagang yang ia kunjungi.
Mendag juga memimpin operasi pasar murah, program pangan murah dari Bapanas. Bedanya, Mendag membelanjakan dengan gratis menggunakan uangnya sendiri, kemudian dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.
Ketika ditanya sebab membagikan sembako gratis, dan hobi membelanjakan dagangan penjual pasar, Zulhas menjelaskan bahwa hal itu dilakukan sekadar menyenangkan masyarakat tuan rumah.
"Kalau kita datangkan harus menyenangkan orang, menggembirakan orang," jelas Zulhas.
"Jangan sampai Pak Bupati datang, semua datang, orang dagang cuma ngeliat, dagangannya tidak dibeli, jadi kita beli."
ADVERTISEMENT