Konten dari Pengguna

UnionRide 2018: Promosi Fesyen Indonesia di Amerika Serikat dengan Tur Motor

Kemendag RI
Akun resmi Kementerian Perdagangan RI
13 Juli 2018 18:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kemendag RI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Los Angeles, 13 Juli 2018 – Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) bekerja sama dengan Unionwell dan Unity melakukan tur motor UnionRide 2018 pada 28−30 Juni 2018 di Pantai Barat Amerika Serikat (AS). Tur ini bertujuan mempromosikan produk pakaian dan aksesori Indonesia dengan merek Unionwell agar lebih dikenal oleh masyarakat AS, khususnya bagian California Selatan. Perjalanan tur dimulai dari LA, Las Vegas, Grand Canyon, Joshua Tree, Venice Beach, dan kembali ke LA.
ADVERTISEMENT
"Tur UnionRide merupakan bagian dari rangkaian strategi promosi Unionwell di AS. Kami berupaya memperluas pasar pakaian pria di AS memasuki pasar komunitas pecinta budaya motor dan seni jalanan (street art). Promosi produk Unionwell melalui tur ini merupakan cara yang efektif sesuai dengan budaya di AS," ujar Kepala ITPC LA Antonius Budiman.
Unionwell merupakan produk pakaian jalanan (streetwear) dengan aksen khas Indonesia yang dikemas secara vintage sehingga membuat Unionwell berbeda dengan produk semacam lainnya di pasaran. Tur UnionRide diramaikan dengan motor Harley Davidson, Triumph, dan Motoguzzi; serta mobil Dodge Charger dan GMC Yukon.
Selama tur, jelas Antonius, seluruh awak dari ITPC LA, Unionwell, dan Unity mengenakan produk pakaian dan aksesori Unionwell. Produk Unionwell berhasil mendapatkan apresiasi oleh publik setempat, khususnya oleh berbagai mitra potensial yang sedang dijajaki. Beberapa komunitas juga memberikan apresiasinya, antara lain komunitas motor besar; mekanik motor custom di LA dan Las Vegas; para pengendara motor besar yang bertemu selama perjalanan di California dan Nevada; serta seniman jalanan di LA.
ADVERTISEMENT
Produk Unionwell memiliki desain yang sangat erat dengan gaya sub kultur motor klasik dan muscle car AS. Pendekatan ini dilakukan sebagai upaya promosi penjualan secara tidak langsung (soft selling) sekaligus membangun citra merek Unionwell," imbuh Antonius.
Salah satu pendiri Unionwell Yudhi Febriantono, menambahkan bahwa tur UnionRide ini dilakukan untuk memahami gaya hidup dan tren pasar pakaian pria di AS, khususnya budaya motor. “Kami ingin membawa Unionwell menjajal pasar internasionaldan aktivasi yang paling sesuai dimulai dari pasar di AS,” ujarnya.
Sebelumnya, Unionwell telah diundang manajemen pameran fesyen gaya khas jalanan "Agenda Show" untuk berpartisipasi pada tahun 2017 di LA. Promosi dilanjutkan melalui kolaborasi dengan ITPC LA di awal tahun 2018 dan program promosi lainnya pada bulan Agustus 2018 di Las Vegas, Nevada.
ADVERTISEMENT
Tekstil dan pakaian merupakan ekspor utama Indonesia ke AS yang nilainya mencapai USD 5,5 miliar pada tahun 2017. Selama ini, Indonesia berperan sebagai produsen untuk private label di AS. Namun, jika merek lokal dapat menembus pasar internasional, maka produsen akan memiliki independensi untuk menentukan harga dan keuntungan.
Keunikan sebuah merek dapat menjadi daya saing dan nilai tambah yang membuat barang tetap kompetitif di pasar sekalipun terjadi kenaikan harga atau perubahan kebijakan yang membuat kenaikan harga. Ini dikarenakan, merek tersebut telah memiliki segmen pasar dan basis konsumen sendiri. "Produk yang kompetitif di pasar dapat memperkuat nilai perdagangan dan mendongkrak ekspor," pungkas Antonius.