Konten dari Pengguna

Kemendes Siap Dukung Gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah di Perbatasan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Akun resmi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia
25 April 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menukarkan uang rupiah lamanya dengan uang tunai baru di Mobil Kas Keliling BI di halaman Gedung Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (25/4/2022). Foto: Wening/Kemendes PDTT
zoom-in-whitePerbesar
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menukarkan uang rupiah lamanya dengan uang tunai baru di Mobil Kas Keliling BI di halaman Gedung Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (25/4/2022). Foto: Wening/Kemendes PDTT
ADVERTISEMENT
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menegaskan Gerakan Bangga Rupiah harus terus digaungkan di daerah-daerah perbatasan. Pasalnya fakta menunjukkan mata uang Rupiah belum mendominasi aktivitas perdagangan di perbatasan.
ADVERTISEMENT
“ Gerakan Bangga Rupiah harus terus digaungkan apalagi di daerah-daerah perbatasan, seperti di perbatasan antara Timor Leste dan Indonesia. Ini perlu dikembangkan dan ini juga menjadi salah satu tugas dari Kementerian Desa PDTT untuk daerah terluar dan terdepan," kata Abdul Halim Iskandar saat saat Penukaran Uang yang digelar Kemendes PDTT dan BI di Taman Desa Kantor Kalibata, Senin (25/4/2022).
Menteri Halim mengatakan, Gerakan itu sangat bagus dan memang perlu digalakkan, namun Ia memberikan masukan soal kata Cinta Rupiah.
Ia meyakini jika semua orang pasti cinta dengan rupiah. Oleh karena itu, ia mengajak Keluarga Besar Kemendes untuk turut menyosialisasikan Gerakan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah yang sedang digemakan oleh Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin semua pasti Cinta karena jika tidak cinta tidak mungkin bakal kerja keras untuk mencarinya," tegasnya.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menukarkan uang rupiah lamanya dengan uang tunai baru di Mobil Kas Keliling BI di halaman Gedung Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (25/4/2022). Foto: Wening/Kemendes PDTT
Gus Halim menegaskan jika Kemendes PDTT bakal mendukung program kampanye BI ini karena Gerakan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah menjadi tanggung jawab bersama sebagai wujud kecintaan kita kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif – Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, Mobil Penukaran itu dikatakannya hanya sebagian kecil dari Gerakan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah karena mata uang itu mewakili NKRI.
"Ada 600 titik mobil penukaran milik BI tapi ada juga sekitar 5.000 Perbankan Indonesia lakukan penukaran rupiah jadi jangan takut tidak peroleh uang baru," kata Erwin.
Bank Indonesia ingin mengajak Kemendes PDTT untuk bekerja sama dalam sejumlah program seperti langkah BI yang aktif lakukan kegiatan di wilayah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T).
ADVERTISEMENT
"Dulu ada komplain di daerah perbatasan jika uangnya jelek hingga banyak menggunakan uang dari negeri tetangga. Kami sudah sangat aktif di sana, termasuk juga di pulau-pulau terpencil," kata Erwin.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menukarkan uang rupiah lamanya dengan uang tunai baru di Mobil Kas Keliling BI di halaman Gedung Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (25/4/2022). Foto: Wening/Kemendes PDTT
Sebelumnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng Bank Indonesia (BI) membuka layanan penukaran uang Rupiah dengan pecahan dari Rp20.000 hingga Rp1.000.
Gus Halim kemudian memulai proses penukaran dengan pecahan Rp5.000 sebanyak Rp5 juta, pecahan Rp10.000 sebanyak Rp5 Juta dan pecahan Rp20.000 sebanyak Rp10 juta, selanjutnya diikuti oleh Sekretaris Jenderal Taufik Madjid.
Total uang yang disediakan oleh Bank Indonesia untuk Kemendes PDTT mencapai Rp1,5 Miliar.
Turut hadir dalam acara itu adalah Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kemendes PDTT dan pejabat di Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT