Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mendes PDTT: Kinerja Pendamping Desa Harus Terukur
31 Agustus 2022 17:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peningkatan kinerja yang bagus dan terukur adalah salah satu langkah untuk memperkuat eksistensi pendamping desa di hadapan stakeholder desa baik di level pusat, daerah hingga desa. Pasalnya performa pendamping desa berbanding lurus dengan kualitas perencanaan pembangunan dan pemberdayaan di desa.
ADVERTISEMENT
Hal demikian disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat menghadiri Konsolidasi Pendamping Desa Kabupaten Banyumas dan Cilacap, di Aston Imperium Purwokerto, Sabtu (27/8/2022).
Pria yang akrab disapa Gus Halim ini juga mengakui jika dirinya selalu merasa senang dan tenang saat bertemu dengan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) yang biasa disebut Pendamping Desa. Ia mengakui jika dirinya akan turun tangan langsung jika berkaitan dengan Pendamping Desa.
“Saya ingin pendamping desa itu tampil beda. Oleh karena itu, saya ingin pendamping desa itu miliki kinerja yang bagus dan terukur. Karena faktanya ekspektasi terhadap pendamping desa melebihi kenyataan," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Gus Halim menegaskan, ada tiga pilar yang menopang Kemendes PDTT, yaitu pertama menteri karena pemegang kebijakan tertinggi. Kedua adalah birokrasi yang menjadi pilar penting untuk memperkokoh Kemendes PDTT.
ADVERTISEMENT
"Pilar ketiga tenaga pendamping profesional yang merupakan anak kandung Kemendes PDTT," kata Gus Halim.
Oleh karena itu, Ia terus mendorong peningkatan kualitas pendamping desa agar mampu mengkombinasikan secara efektif tugas pendampingan dengan program-program pemberdayaan desa, unit kerja maupun dengan pemerintah daerah. Selain itu, kinerja dan performa pendamping desa harus bagus, agar tidak ada yang mengganggu pendamping desa.
"Tenaga pendamping profesional sangat dibutuhkan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Ini yang harus dibutuhkan," tandasnya.
Dikatakan Gus Halim, ada tiga hal yang membuat kita menjadi pusat perhatian. Pertama, yaitu selalu menjadi orang yang selalu lahirkan gagasan atau inisiatif baru. Hal kedua, menjadi yang terbaik. Dua hal pertama itu, kata Gus Halim, agak sulit.
ADVERTISEMENT
“Satu-satunya peluang adalah tampil beda, yaitu performansi dan kinerja. Dua hal ini harus berdampingan,” imbuhnya.
Gus Halim juga mengingatkan pendamping desa agar terus setia pada tugas dasar yaitu untuk mendorong peningkatan kapasitas Pemerintahan Desa dalam hal Pendataan. Menurutnya SDGs Desa dinilai konkret untuk menentukan arah pembangunan desa serta memahami permasalahan yang terjadi di level desa.
Menurut Gus Halim, jika tiga hal penting yaitu desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, dan pendidikan desa berkualitas bisa diselesaikan di 74.961 desa, maka 71 persen persoalan bangsa bisa diselesaikan.
"Saya mengajak pendamping desa untuk ikhtiar maksimal dalam mengabdikan diri di wilayah masing-masing," ajak Mendes PDTT.
Pertemuan juga dihadiri Kepala Puslatmas Yusra, Direktur Sarana dan Prasarana Desa Nursaid, anggota DPR Siti Mukaromah, dan para pendamping desa.
ADVERTISEMENT