Konten dari Pengguna

Peringati HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Mendes PDTT Gelar Upacara di Perbatasan NTT

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Akun resmi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia
17 Agustus 2022 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Gunakan Baju Adat NTT saat menjadi  Inspektur Upacara pada Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, di Desa Laktutus, Kec. Fohoeka, Kab. Belu NTT. Foto: Kemendes PDTT
zoom-in-whitePerbesar
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Gunakan Baju Adat NTT saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, di Desa Laktutus, Kec. Fohoeka, Kab. Belu NTT. Foto: Kemendes PDTT
ADVERTISEMENT
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) menjadi inspektur Upacara Bendera HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Fohoeka, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
Upacara ini diikuti oleh siswa sekolah, warga desa, dan perangkat desa di salah satu kawasan yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor Timur tersebut.
“Kita sengaja menggelar Upacara Bendera HUT RI di wilayah perbatasan ini, sebagai penanda jika nikmat kemerdekaan ini harus disyukuri oleh rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah air. Termasuk di desa-desa di wilayah perbatasan seperti Desa Fohoeka ini,” ujar Gus Halim, di Desa Fohoeka, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, NTT, Rabu (17/8/2022).
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Gunakan Baju Adat NTT saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, di Desa Laktutus, Kec. Fohoeka, Kab. Belu NTT. Foto: Kemendes PDTT
Dia menjelaskan kemerdekaan RI merupakan momentum besar bagi bangsa Indonesia yang dicapai dengan susah payah. Oleh karena itu sudah seharusnya jika momentum ini selalu diingat dan disyukuri oleh seluruh warga negara Indonesia.
“Kemerdekaan Indonesia ini dicapai dengan susah payah. Banyak korban jiwa dan harta dalam meraihnya, maka kita sebagai generasi penerus kita sudah sewajarnya merayakan momentum ini dengan berbagai hal positif seperti upacara bendera dan kegiatan lainnya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Gunakan Baju Adat NTT saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, di Desa Laktutus, Kec. Fohoeka, Kab. Belu NTT. Foto: Kemendes PDTT
Gus Halim mengatakan sengaja menggelar upacara di wilayah terluar dan terdepan seperti Desa Fohoeka di Kabupaten Belu, NTT yang berbatasan dengan Timor Timur. Menurutnya langkah ini penting sebagai penanda jika negara hadir di berbagai wilayah pedesaan di Indonesia.
“Kita ingin sampaikan kepada seluruh warga desa dan para generasi penerus, jika kita terus berkomitmen dalam melakukan pembangunan termasuk desa-desa di wilayah perdesaan,” paparnya.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Gunakan Baju Adat NTT saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, di Desa Laktutus, Kec. Fohoeka, Kab. Belu NTT. Foto: Kemendes PDTT
Membangun Indonesia dari pinggiran utamanya desa dan daerah-daerah tertinggal di perbatasan negara, kata Gus Halim adalah tugas dan tanggung jawab Kemendes PDTT. Dengan demikian daerah perbatasan akan menjadi beranda negara yang berdaulat, sejahtera, dan aman.
"Tentu sebagai bagian dari tanggung jawab saya adalah bagaimana pembangunan desa-desa di Indonesia, percepatan pembangunan daerah tertinggal menjadi lebih baik, ekonominya makmur dan kreatif serta mandiri," ujarnya.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Gunakan Baju Adat NTT saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, di Desa Laktutus, Kec. Fohoeka, Kab. Belu NTT. Foto: Kemendes PDTT
Daerah perbatasan pun identik dengan daerah-daerah transmigrasi. Oleh karena itu, Kemendes PDTT terus mendorong pengembangan kawasan transmigrasi yang berbasis kesatuan sistem dan teknologi salah satunya dengan mewujudkan kawasan transmigrasi 4.0.
ADVERTISEMENT
"Dan tentu saya akan terus berupaya untuk membangun daerah-daerah transmigrasi untuk lebih melek teknologi, memberikan kesempatan seluas-luasnya, untuk pemerataan ekonomi warga desa secara nasional," pungkas Gus Halim.