Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Rumah Zakat Berikan Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Kepada Mendes PDTT
27 Juli 2018 15:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rumah Zakat secara khusus memberikan penghargaan sebagai Tokoh Pemberdayaan untuk Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo. Penghargaan tersebut diberikan saat Menteri Eko menghadiri perayaan hari ulang tahun Rumah Zakat ke-20 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7).
ADVERTISEMENT
Menteri Eko juga mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat karena telah berkontribusi mengurangi angka kemiskinan di desa. Menurutnya, Rumah Zakat juga telah ikut berkontribusi mengurangi kesenjangan ekonomi di Indonesia.
"Rumah Zakat bukan hanya membantu masyarakat miskin dengan memberikan ikan, tetapi juga memberikan kailnya, dengan membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan sebagainya. Jadi zakat membantu kita mengurangi kesenjangan," ujar Mendes PDTT saat memberi sambutan.
Salah satu yang diapresiasi oleh Menteri Eko adalah program Rumah Zakat untuk mengentaskan 5.000 desa tertinggal menjadi desa mandiri. Sejauh ini, program tersebut telah berjalan dan terealisasi di sekitar 2.000 desa. Ia pun mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menyalurkan zakat dan membantu Rumah Zakat mengentaskan desa-desa tertinggal.
ADVERTISEMENT
"Zakat sudah diatur oleh agama untuk membantu mengurangi kesenjangan. Rumah Zakat ini punya program akan mengentaskan 5.000 desa tertinggal menjadi desa mandiri. Sekarang sudah terentaskan 2.000 desa tertinggal dari zakat. Terimakasih Rumah Zakat karena ikut berkontribusi," ujarnya.
Terkait hal tersebut, CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, mengatakan, program Rumah Zakat tahun 2018 akan fokus pada satu model pemberdayaan yang terintegerasi di wilayah perdesaan. Sebab menurutnya, kondisi desa yang masih sangat memprihatinkan tentu membutuhkan uluran tangan.
"Kenapa desa? Kemiskinan terakhir menurun paling banyak itu di desa. Kalau kita bedah desa itu sebenarnya (kondisinya) parah sekali," ujarnya.
Ia mengatakan, program Rumah Zakat untuk pedesaan ini tersebar dari Aceh hingga Papua. Menurutnya, hal tersebut adalah cara bagi Rumah Zakat untuk berkontribusi pada negara. "Ini adalah cara kita untuk bisa berkontribusi pada Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT