Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Griya Abhipraya, Sebuah Rumah Harapan Kedua
3 Oktober 2024 8:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari KEMENKUMHAM NTB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nama Griya Abhipraya diambil dari Bahasa Sansekerta, yaitu “Grhya” yang berarti pemukiman/rumah dan “Abhipraya” yang berarti memiliki harapan. Dengan nama ini, Griya Abhipraya diharapkan menjadi rumah bagi para pelanggar hukum sekaligus tempat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kapasitas agar mampu menjadi warga yang baik dan diterima kembali oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Rumah singgah ini akan menjadi tempat penampungan sementara bagi Klien Pemasyarakatan yang belum dapat kembali ke tempat tinggalnya atau keluarganya maupun mereka yang menjalankan kerja sosial serta menjadi penyelenggara pendidikan berkelanjutan bagi Klien Pemasyarakatan.
Begitupun Griya Abhipraya Mandalika Mataram yang digagas Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Mataram yang menjadi salah satu pilot project dari 12 Balai Pemasyarakatan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Griya Abhipraya Mandalika Mataram ini hanya berupa rumah dinas yang sudah usang dan tidak layak pakai akibat gempa pada 2018 lalu. Jadilah rumah ini bangunan terbengkalai kurang lebih selama 3 (tiga) tahun.
"Siapa mau masuk ke rumah itu? Kalau kita bilang, setan aja malas masuk kesana saking rusak dan jeleknya," gurau Kepala Bapas Mataram, Muhtaruddin yang kami temui disela pelatihan yang sedang digelar disana.
Melihat sumber daya yang terbengkalai begitu saja tidak membuat Muhtaruddin dan jajarannya berpangku tangan. Seluruh pegawai Bapas Mataram dikerahkan, bergotong royong membersihkan rumah dinas ini. Setelah membersihkan rumah dinas, bukan berarti pembangunan Griya Abhipraya berhenti sampai disitu.
Membangun Griya Abhipraya ini membutuhkan effort yang cukup kompleks. Diperlukan pemetaan sumber daya, kewenangan, tugas dan fungsi, serta fasilitas akses yang dimiliki Pokmas Lipas, pemerintah daerah, dan instansi pemerintah terkait. Tujuannya satu, membangun rumah harapan masa depan bagi para klien pemasyarakatan.
ADVERTISEMENT
Klien yang ditampung di Griya Abhipraya ini kata Muhtar, merupakan klien yang belum punya penghasilan tetap. Itulah mengapa Griya Abhipraya diharapkan dapat menjadi wadah pelaksanaan kegiatan produksi, sekaligus menjadi akses untuk penyaluran tenaga kerja terampil bagi Klien Pemasyarakatan yang dibina oleh Bapas Mataram.
"Begitu keluar Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) kan dapat Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat, kami tampung dulu di sini. Setelahnya kami assesmen, apa kebutuhan dan keterampilannya. Terus nanti mereka harus punya alamat email dan nomor hp, baru bisa daftar secara online ke Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan)," jelas Muhtar.
Adapun pelatihan yang sudah dilakukan di Griya Abhipraya Mandalika Mataram ini mulai dari pertanian organik seperti kangkung, bayam, kailan dan jamur. Kemudian untuk mengolah hasil tani ini, para klien juga mengikuti pelatihan membuat kue. Pelatihan yang diadakan pun tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan para stakeholder.
ADVERTISEMENT
"Pelatihan disini mulai dari pertanian organik, membuat kue, menjahit, barista sampai pengolahan hasil pertanian roti dan kue. Kami juga membuka angkringan setiap malam yang dikelola oleh klien. Seluruh kegiatan bermanfaat yang ada disini tidak lepas dari hasil kerja sama dengan berbagai pihak," jelas Muhtar.
Muhtar menuturkan terkait kontribusi dari stakeholder seperti Dinas Sosial dan BAZNAS yang turut membantu membangun tempat pelatihan ini agar lebih layak. Selain itu ada RSJ Mutiara Sukma yang membantu memberikan penguatan secara psikologis.
Bahkan, Balai Latihan Kerja Dalam dan Luar Negeri (BLKDLN) pun turut menyediakan fasilitas pelatihan dan tenaga pengajar, serta instansi pendidikan seperti Universitas Mataram dan Universitas Islam Negeri Mataram membuat seluruh kegiatan di Griya Abhipraya Mandalika Mataram berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
"Semua bersinergi membangun Griya Abhipraya ini. Harapannya kan supaya mereka (klien) bisa mandiri, punya daya saing dan menghasilkan perekonomian, menghidupi keluarganya. Yang paling utama, tidak mengulangi pelanggaran hukum lagi," lanjut Muhtar.
Untuk produk yang dihasilkan dari pelatihan yang diikuti klien ini pun, Muhtar menjelaskan tidak ada sepeser pun keuntungan yang diambil oleh Bapas Mataram. Seluruh keuntungan dari penjualan produk hasil klien pemasyarakatan kembali lagi untuk mereka.
"Griya Abhipraya kan sudah punya strukturnya sendiri. Uang yang mereka dapat dari menjual produk hasil karyanya ditampung bendahara kemudian nanti dihitung pembagiannya untuk dibagi rata sesuai porsi kerjanya. Uangnya juga dipakai untuk dana air dan listrik. Intinya semua dari klien untuk klien, bagaimana semua supaya nyaman berkegiatan dan skill mengelola keuangannya juga terbentuk", terangnya.
ADVERTISEMENT
Griya Abhipraya merupakan langkah progresif yang meliputi prinsip restoratif dan juga reintegratif. Kedua nilai yang memiliki output pemulihan yang mencakup Pemulihan mental spiritual, pemulihan sosial, dan pemulihan ekonomi.
Ketiga aspek inilah yang menjadi indikator bagi Pembimbing Kemasyarakatan dalam mengukur kapabilitas mantan narapidana dan keberhasilan bimbingan. Bila hasil Penelitian Kemasyarakatan maupun asesmen mendeteksi ketidaklayakan atau belum siap misalnya, maka Griya Abhipraya dapat menjadi lokus untuk upaya pemulihan lebih lanjut sebelum akhirnya Kembali dan lepas seutuhnya di tengah masyarakat.