Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kemenpora Helat Bimbingan Teknis Sepak Bola di Maluku
29 April 2021 9:25 WIB
Tulisan dari Kemenpora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora ) RI, melalui Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Olahraga dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Cabang Olahraga Sepak Bola, di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Maluku pada 27 hingga 30 April 2021.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pemanduan dan Pengembangan Bakat, Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Olahraga, Waluyono, Bimtek ini dilakukan bekerja sama dengan Pengurus Pusat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PP PSSI) selaku pelaksana regulasi sepak bola di Tanah Air.
"Ini dalam rangka menjalankan amanah Inpres No. 3 tahun 2019 tentang percepatan prestasi sepak bola nasional. Karena itu kami bersama PSSI melaksanakan Bimtek dan PPLP Provinsi Maluku sebagai tempat kunjungan pertama," kata Waluyono.
Lebih lanjut, Waluyono yang hadir mewakili Deputi Bidang Pengembangan Prestasi, Kemenpora RI, dan Chandra Bhakti menambahkan kehadiran tim dari PSSI dalam rangka memberikan kesempatan kepada induk organisasi sepak bola nasional untuk mendapatkan gambaran kondisi terkini PPLP, khususnya cabang olahraga (cabor) sepak bola.
"Setelah ini, PSSI akan memberikan paparan terkait apa saja yang harus diperbaiki dan ditambah, dalam rangka menjadikan PPLP sebagai salah satu tempat untuk menempa talenta muda berbakat khususnya cabor sepak bola," tambah Waluyono.
Sementara itu, Mundari Karya, yang menjadi utusan PSSI bersama Aldi Iqbal Tawakal mengatakan dari hasil pantauannya di PPLP Provinsi Maluku, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi catatan untuk diusulkan ke Kemenpora.
"Salah satunya adalah lisensi pelatih. Di Maluku ini pelatih kepala baru mengantongi lisensi D. Karena ini levelnya sama seperti akademi sepak bola, mestinya lisensi pelatihnya minimal B. Kami butuh untuk berkunjung minimal dua PPLP lagi, sebelum menyelesaikan paparan," tukas Mundari.