Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kompetisi Kembali Menggeliat, Presiden Diapresiasi Pencinta Sepak Bola Tanah Air
28 April 2021 14:54 WIB
Tulisan dari Kemenpora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Upaya Presiden RI Joko 'Jokowi ' Widodo dalam menghidupkan kembali olahraga sepak bola Tanah Air setelah lebih dari satu tahun terhenti akibat pandemi COVID-19 mendapat apresiasi dari pencinta sepak bola.
Hal ini terlihat dari lini masa media sosial, khususnya Twitter yang ramai dengan tagar #PresidenBolaMenggeliat menjadi trending topic dengan jumlah puluhan ribu cuitan, Rabu pagi (28/4).
“Terima kasih, Pak Presiden Jokowi sudah membuat kompetisi bola menggeliat lagi #PresidenBolaMenggeliat,” cuit akun @BarakudaTempur.
Salah satu contoh geliat kompetisi yang sudah berjalan adalah dengan kesuksesan turnamen pra musim Piala Menpora 2021. Warganet menilai Piala Menpora 2021 dapat menjadi pembuka jalan kompetisi Liga I dan Liga 2.
Warganet lain dengan nama akun @bob_Marwah memberi apresiasi kepada Presiden Jokowi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Kepolisian RI (Polri), dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) karena telah sukses menyelenggarakan Piala Menpora dan menghidupkan kembali semangat sepak bola di tengah pandemi.
“Bismillah, Insha Allah, kesuksesan Piala Menpora jadi tiket menuju Liga Indonesia. Terima kasih untuk Menpora, Polri, PSSI, Pak Presiden, dan semua yang terlibat dalam kesuksesan Piala Menpora, kami pecinta sepakbola tanah air sangat semangat menyambut liga #PresidenBolaMenggeliat,” tulis @bob_Marwah.
Selain itu, warganet juga menilai kesuksesan Piala Menpora ini karena penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Buktinya, kegiatan ini dapat sukses berjalan di tengah naiknya jumlah kasus COVID-19.
“Luar biasa banget ya di tengah tingginya kasus COVID 19, ajang Piala Menpora justru bisa sukses digelar dengan zero kasus. Jempolan #PresidenBolaMenggeliat,” kata @miyakk9.
Hal senada juga diutarakan akun @sukmaja72, ia menilai Jokowi dan PSSI serius dalam menghidupkan sepak bola Indonesia setelah terdampak pandemi.
“Akhirnya Piala Menpora menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menghidupkan sepak bola di tengah pandemi #PresidenBolaMenggeliat,” tukasnya.
Presiden Jokowi sudah mendapat banyak aspirasi terkait Liga 1 dan Liga 2 untuk dimulai lagi. Hal ini karena banyak orang yang menggantungkan hidup mereka dari kompetisi ini; mulai dari pemain, pelatih, official klub, wasit, tenaga pendukung, dan lain-lain.
Semuanya sangat terdampak selama satu tahun ini sejak kompetisi sepak bola harus dihentikan untuk menekan angka kasus COVID-19 di Indonesia.
Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan menghidupkan kembali roda ekonomi masyarakat khususnya UMKM dan industri yang bergerak di bidang olahraga sepak bola.
Presiden Jokowi telah meminta Menpora Zainudin Amali untuk mengkaji kemungkinan dijalankan Liga 1 dan Liga 2 pada musim 2021.
Menanggapi hal tersebut, Amali merasa merasa senang karena selama ini Presiden Jokowi terus memantau perkembangan sepak bola di Indonesia. Termasuk mempertimbangkan untuk kembali bergulirnya kompetisi di masa pandemi.
"Pak presiden memantau langsung, ada pesan dari beliau supaya kompetisi dilakukan, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Amali beberapa waktu lalu.
Menurut Amali, Presiden Jokowi mengapresiasi gelaran Piala Menpora 2021 karena penggemar bola dan para suporter patuh terhadap imbauan untuk tidak datang dan berkerumun di stadion, atau tidak nobar. Presiden Jokowi juga meminta Kemenpora agar Liga 1 dan Liga 2 dipersiapkan dengan baik, termasuk mengkaji kemungkinan adanya penonton terbatas di stadion.
“Beliau memberi arahan kepada saya tadi supaya Liga 1 dan Liga 2 dipersiapkan dengan baik. Presiden Jokowi sudah menerima banyak aspirasi dari masyarakat agar Liga 1 dan Liga 2 nanti mulai diberlakukan penonton terbatas. Bapak presiden sudah membuka peluang itu sudah menyampaikan kepada saya untuk saya mengkaji. Mengkaji, bukan mengizinkan,” tutupnya.