Konten dari Pengguna

Allahuma Labbaik, 208 TKI Korsel Naik Haji

Media Center Haji
Kumpulan berita penyelenggaraan ibadah haji, khususnya hasil karya Tim Media Center Haji
23 Agustus 2017 8:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Media Center Haji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Allahuma Labbaik, 208 TKI Korsel Naik Haji
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Seoul (MCH) - Ketika sebagian besar warga Indonesia menunggu lebih dari 10 tahun untuk bisa baik haji, TKI di Korsel justru bisa melakukannya setiap saat. Yang diperlukan hanya kemauan. Sebanyak 208 TKI di Negeri Ginseng, kemarin dan hari ini, Selasa (22/8/2017), dengan muka ceria berangkat menunaikan ibadah haji. Dilepas Dubes Umar Hadi di Masjid Jami Itaewon, Seoul, mereka tampak antusias. Menunaikan ibadah haji, mereka layaknya 'melancong' ke negeri lain saja, ringan dan tidak banyak beban. Maklumlah, TKI di sana relatif berkantong tebal dan kuota haji masih terbuka lebar-lebar. Kepada jemaah haji TKI ini, dengan sungguh-sungguh Dubes berpesan tiga hal. Pertama, luruskan niat untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Tuhan. Mereka mendapatkan limpahan rahmat berupa kemudahan ibadah haji yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Teman-teman, alhamdulillah, diberi kemudahan mendapatkan rezeki, tidak perlu antre dan masih berbadan kuat karena masih muda," katanya. Kedua, diingatkan, walaupun berangkat dari Korea Selatan, mereka tetap warga negara Indonesia. Untuk itu, sikap ramah dan saling tolong-menolong harus dikedepankan. Istilahnya, garuda tetap ada di dalam dada. "Terakhir, ketika pulang, semoga jadi haji mabrur. Meningkat keikhlasannya, bertambah amal kebajikannya, serta mendoakan yang lain bisa mengikuti jejaknya datang ke Baitullah," katanya. Naik haji bagi TKI di Korea saat ini bukanlah suatu yang sulit dijangkau. Dengan pendapatan per bulan berkisar Rp 22 juta serta kuota haji yang masih begitu terbuka di Korsel, mereka hanya memerlukan niat. Untuk berangkat haji, seorang TKI di Korsel harus merogoh kantong 4.500.000 won atau Rp 50 juta atau kisaran tiga kali tabungan gaji. Di Mekah, mereka akan mendapatkan akomodasi di hotel bintang lima yang berjarak satu km dari Kakbah dan hotel bintang tiga di Madinah yang jauhnya 500 meter dari Masjid Nabawi. Beberapa hari sebelum berangkat, para calon haji dari TKI itu rata-rata melakukan syukuran, seperti halnya di Indonesia. Mereka mengumpulkan teman-teman di masjid Indonesia lalu melantunkan lagu-lagu religi, seperti barzanji, pengajian, berwasiat, dan potong tumpeng serta bersalam-salaman. "Saya mohon maaf atas semua kesalahan. Saya serahkan semua jiwa dan raga saya kepada Sang Pemilik. Kalaupun saya tidak pulang, maka semua harta, saya hibahkan bagi yatim-piatu," ujar Saifullah, seorang TKI yang sudah berada di Korea selama dua tahun. Menurut Anggun, pejabat penerangan KBRI Seoul, peminat ibadah haji dari kalangan TKI di Korsel tiap tahun meningkat cukup pesat. Dibanding tahun lalu, jemaah haji tahun ini naik 20-an persen. Umat Islam di Korea sampai saat ini berjumlah 35 ribu orang. Sebagian besar masyarakat belum beragama, sisanya beragama Buddha dan Kristen. Kuota di Korea Selatan sebagian besar justru dipakai oleh muslim warga negara asing yang bermukim atau punya izin tinggal di sana, termasuk warga negara Indonesia. "Saya tengarai, para pekerja kita sadar bahwa menunaikan ibadah haji dari Indonesia makin sulit, baik dari sisi dana ataupun waktu tunggu yang makin lama. Karenanya, mereka memanfaatkan betul berbagai kemudahan selama di Korea Selatan," katanya.
ADVERTISEMENT
sumber : https://news.detik.com/berita/d-3609100/allahuma-labbaik-208-tki-korsel-naik-haji?_ga=2.8871155.71929401.1503275969-216944859.1501211825