Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Dua Pekan Jamaah Haji di Makkah, Ada 560 Kasus Tersesat
21 Agustus 2017 14:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Media Center Haji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
KBRN, Mekkah (MCH) : Kepadatan Kota Makkah sudah mulai memuncak dua pekan jelang masa puncak pelaksanaan haji di Arafah dan Mina (Armina). Titik rawan kepadatan yang patut diwaspadai adalah kawasan Masjid al-Haram.
Baca : Yusuf Maulana, Sosok Mekanik Setia Kantor Haji
Berdasarkan pantauan tim Media Centre Haji (MCH) Daker Makkah, kawasan Masjid al-Haram Jumat (18/8/2017) pagi setelah shalat shubuh hingga pelaksanaan Shalat Jumat waktu Arab Saudi (WAS) sangat padat.
Untuk mengantisipasi penumpukan jamaah di dalam masjid, pihak keamanan Masjid al-Haram memberlakukan memasang portal menuju pintu area masuk masjid. Selama pantauan tersebut, setidaknya MCH Daker Makkah, mencatat lima kasus jamaah haji tersesat dan tertinggal rombongannya Jumat (18/8) dari shubuh hingga jelang pelaksanaan shalat Jumat. Tiga di kawasan Masjid al-Haram sedangkan dua lagi di Sektor 10, radius 1 km dari al-Haram.
Menurut Petugas Pelaksana Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH daerah kerja (Daker) Makkah, Reza Fajar Lesmana, kondisi tersebut menuntut kehati-hatian jamaah. Ini karena tingkat kepadatan yang tinggi di al-Haram dua pekan jelang pelaksanaan puncak haji bisa memicu tersesat dan rawan barang tertinggal.
Reza mengatakan, Linjam Daker Makkah mencatat sejak kedatangan jamaah haji di Makkah pada 6 Agustus lalu hingga Rabu (17/8) pukul 17.00 (WAS), terdapat 560 kasus jamaah tersesat dan 30 kasus kasus jamaah hilang.
“Alhamdulillah kasus-kasus tersebut sudah tertangani dengan baik,” kata dia di Kantor Daker Makkah, Jumat (18/8/2017).
Menurut Reza, Sektor 10 merupakan salah satu sektor paling rawan dan terbanyak kasus tersesat. Empat hari lalu, Linjam Daker Makkah mencatat 70 kasus dan sekarang turun rata-rata perharinya 50 kasus laporan khusus di Sektor 10 saja. Sektor ini rawan karena ketidaktahuan jamaah rute menuju pemondokan mereka.
Reza mengatakan, untuk mengantisipasi kasus tersesat tersebut, bekerjasama dengan sektor PPIH Daker Makkah menyiagakan dua bus coaster yang standby untuk mengantarkan jamaah yang tersesat.
“Kita akan selalu koordinasi dengan petugas masing-masing sektor,” kata dia.
Kepadatan Makkah mendekati puncaknya seiring kedatangan jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Menurut data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Kamis (17/08) sampai dengan pukul 17.00 waktu Arab Saudi, total jamaah yang sudah berada di Makkah berjumlah 113.429 orang dari total 280 kelompok terbang (kloter).
Jumlah ini terdiri dari 194 kloter dengan 78.760 jamaah yang berangkat dari Madinah setelah menjalankan ibadah Arbain di Masjid Nabawi. Sedangkan 86 kloter dengan 34.669 orang adalah jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang kedua yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.
Ini lah data peristwa dari tanggal 6 hingga 17 Agustus 2017.
Kasus Jumlah
Tersesat = 560 kasus
Jamaah hilang = 30 kasus
Barang tercecer = 55 kasus
Barang hilang = 39 kasus
Korban kejahatan = 7 kasus
ADVERTISEMENT
sumber : rri.co.id/post/berita/425449/info_haji_2017/dua_pekan_jamaah_haji_di_makkah_ada_560_kasus_tersesat.html