Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jemaah Mulai Gunakan Bus Salawat Madinah
7 Agustus 2017 7:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Media Center Haji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Petugas sedang mengarahkan jemaah untuk naik bus shalawat yang akan mengantar ke hotel usai Subuh di Masjid Nabawi, Sabtu (05/08). (foto: mch)
ADVERTISEMENT
Madinah (MCH) --- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bekerjasama dengan pihak hotel menyiapkan bus salawat di Madinah. Fasilitas ini diberikan kepada jemaah yang tinggal di hotel dengan jarak lebih dari 600 meter dari Masjid Nabawi.
Sabtu (05/08), jemaah tampak sudah mulai menggunakan layanan bus shalawat. Mereka memanfaatkannya saat berangkat ke dan pulang dari Masjid Nabawi.
Sebanyak 11 bus telah disiapkan oleh pihak hotel untuk mengantar jemaah ke Masjid Nabawi. Mobil akan beroperasi setiap menjelang waktu salat; tiga jam sebelum masuk waktu salat dan tiga jam setelah salat.
Kepala Daker Madinah, Amin Handoyo, ada dua jalur layanan transportasi bus Salawat di Madinah, yaitu jalur I dan jalur II. Rute pelayanan bus jalur I, mulai dari kawasan Mashone’ (seberang Top Ten) menuju pelataran Masjid Nabawi (perempatan sebelum Hotel Interkontinental). Ada 8 bus yang disiapkan untuk melayani jemaah asal kloter 5 Embarkasi Balikpapan (BPN 05), kloter 9 Embarkasi Makassar (UPG 09), dan kloter 8 embarkasi Medan (MES 08).
ADVERTISEMENT
Sedangkan jalur II, rute layanan dimulai dari Hotel Aliya menuju Hotel Manazil Haram (gate 8 Masjid Nabawi). Ada 3 bus yang disiapkan untuk melayani jemaah 360 jemaah asal kloter 21 embarkasi Solo (SOC 16).
Jemaah kloter sembilan Embarkasi Makassar (UPG 09) Muhammad Yunus mengaku senang dengan adanya layanan bus shalawat di Madinah. “Senang tidak terlalu capek ke masjid karena di antar jemput depan hotel. Kalau mau pulang dari masjid, menunggu di sini (perempatan sebelum Hotel Interkontinental),” ujarnya.
(Selviani, jemaah asal Wamena Papua (UPG 09), saat akan naik bus shalawat/foto: mch)
Hal sama disampaikan Selviani dari Wamena Papua. Jemaah UPG 09 ini mengaku terbantu dengan adanya bus shalawat. “Alhamdulillah dengan adanya bus ini mengurangi capek, mengurangi rasa cemas. Apalagi orang tua seperti ibu-ibu ini, kasihan jalan jauh. Kita saja yang muda luar biasa panasnya,” tuturnya saat hendak naik bus bersama ibu-ibu lainnya.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah senang sekali, tertolong sekali kita dengan adanya bus ini,” sambungnya.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Madinah menempatkan para petugas di tiap halte. Mereka terdiri dari tim transportasi dan perlindungan jemaah (linjam).
Ada dua halte di setiap jalur yang menjadi tempat petugas mengarahkan jemaah. Halte di depan hotel jemaah dan halte di tujuan akhir yang terdekat dengan Masjid Nabawi.
Petugas Linjam yang bertugas di halte Hotel Interkontinental Andriansyah menjelaskan kalau bus shalawat mulai beroperasi jam 3 pagi. Bus mengantar jemaah dari hotel di sektor satu menuju Masjid Nabawi untuk melaksanakan subuh berjamaah.
Selanjutnya, bus mengantar jemaah pulang dari Masjid Nabawi menuju hotel. “Untuk sessi pagi ini bus beroperasi sampai setengah delapan. Nanti akan beroperasi kembali jelang dhuhur, ashar, magrib, dan Isya. Habis Isya, bus beroperasi sampai jam 9 malam,” ujarnya.
(Bus shalawat siap berangkat karena kursi yang tersedia sudah diisi jemaah/foto: mch)
ADVERTISEMENT
Menurut Ardiansyah, jemaah merasa senang dengan layanan bus ini. Mereka merasa terbantu, mengingat cuaca Madinah yang panas, ditambah jarak hotel dan Masjid Nabawi lebih dari 1km. “Tadi ada yang menggunakan kursi roda dan susah jalan. Alhamdulillah terbantu dengan adanya bus salawat ini,” tandasnya.
Ditanya apakah jemaah harus menunggu kedatangan bus, baik saat akan ke Masjid Nabawi ataupun saat pulang, Ardiansyah mengatakan kalau sampai sejauh ini, busnya selalu standby lebih awal dibanding jemaah.
“Alhamdulillah busnya yang menunggu jemaah. Kalau sudah penuh, mereka jalan kembali,” tutupnya.
Sumber : https://kemenag.go.id/berita/read/505169/jemaah-mulai-gunakan-bus-salawat-madinah