Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Katering Dihentikan Sementara, Jemaah Beli Rice Cooker
29 Agustus 2017 9:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Media Center Haji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Katering Dihentikan Sementara, Jemaah Beli Rice Cooker](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1503974628/Haji_194_zacn7b.jpg)
ADVERTISEMENT
(MCH) - RINDU suasana Tanah Air rupanya sudah menghinggapi jemaah haji Indonesia. Seperti pada saat bus salawat berhenti di depan hotel nomor 511, berbondong-bondong jemaah Indonesia turun sepulang dari salat subuh di Masjidil Haram, Sabtu (26/8).
Kemudian sebagian jemaah langsung masuk ke toko Indonesia, yang tidak jauh dari hotel. Toko-toko Indonesia cukup banyak ditemui di Mekkah, meski pemiliknya orang Arab.
Toko-toko tersebut menjual berbagai keperluan harian yang mirip dan mudah dijumpai di Tanah Air. Misal, dari sayuran kangkung, bayam, terong, pare, tomat, timun, tempe, tahu, bisa ditemui di toko-toko Indonesia tersebut.
Menurut sejumlah pemilik toko Indonesia, sayuran dan lauk pauk khas Indonesia tersebut justru dipasok dari orang-orang Thailand yang tinggal di Arab Saudi. Toko-toko Indonesia hanya beroperasi selama musim haji.
Menjelang penghentian operasi katering untuk sementara yang dimulai pada 27 Agustus, banyak jemaah yang membeli rice cooker untuk memasak. Harga yang ditawarkan 150 riyal. "150 riyal..murah..murah," kata Anwar pedagang Toko Indonesia yang terletak di samping Hotel 511.
Sejumlah jemaah dari Medan tercenung saat mendengar harga yang dipatok untuk rice cooker. " Tidak bisa ditawar? 80 riyal ya," kata Astuti, jemaah asal Medan sambil menepuk rice cooker yang dipamerkan oleh pedagang.
"Tidak..tidak..," ujar Anwar sambil geleng kepala. "Saya beli satu kalau boleh. Bayarnya pakai uang Indonesia," ujarnya.
Ketiga temannya yang ikut berbelanja menanti dengan wajah cemas,apakah rice cooker itu boleh ditawar.
Kemudian Anwar meminta harga 100 riyal, tapi keempat jemaah menggeleng tanda tak setuju. Anwar mengalah. " Halal 80 riyal. Halal," ujarnya sambil tersenyum.
Rombongan jemaah itu juga membeli piring dan sayuran. "Masaknya, sayuran cemplungin saja ke rice cooker. Saya mau masak sup sayuran," terangnya.
Sementara untuk beras dan bumbu telah dibawa dari tanah air. Dalam dua hari ini jemaah Indonesia mencari rice cooker untuk memasak. " Rice cooker untuk memasak nasi dan sayuran buat sarapan selama ini. Kalau pagi kami tidak sarapan. Ada roti dibagikan pada malam hari untuk sarapan pagi. Biasanya roti sudah dihabiskan jemaah pada malam itu juga," kata Muhammad dari Solo.
Ia dan teman-temannya sudah terbiasa memasak bersama. Sehingga saat operasional katering akan dihentikan sementara pada 27 Agustus sampai 5 September, bekal makanan sudah ada.
Kasie Katering Daker Madinah, Iin Setyawati mengimbau pada awal pemberangkatan ke Arafah, sebaiknya jemaah membawa bekal makan karena ketering hanya dibagikan pada malam hari.(OL-3)
ADVERTISEMENT
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/read/119529/katering-dihentikan-sementara-jemaah-beli-rice-cooker/2017-08-26