Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Muhammadiyah Ingatkan Jamaah Haji Patuhi Jadwal Lempar Jumrah
16 Agustus 2017 7:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Media Center Haji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
JAKARTA (MCH) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengingatkan jamaah haji untuk mematuhi jadwal melempar jumrah yang sudah ditetapkan Kementerian Haji Arab Saudi.
Muhammadiyah mengingatkan hal itu demi keselamatan dan kenyamaan jamaah haji. “Dalam ibadah haji ada hal-hal yang perlu dipahami dengan baik. Pertama rukun haji, yakni amalan yang jika tidak dilaksanakan ibadah tidak sah. Kedua wajib haji, yakni amalan yang jika tidak dilaksanakan wajib membayar dam atau puasa. Jika dam atau puasa ditunaikan, ibadah haji syah. Jika dam atau puasa tidak ditunaikan, ibadah haji tidak sah,” tutur Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti kepada tim Media Center Haji (MCH) melalui pesan WhatsApp, Selasa (15/8/2017).
Kemudian sunah haji, yaitu amalan yang merupakan keutamaan haji. Jika tidak dilaksanakan ibadah haji tetap sah. “Kecuali wukuf di Arafah, rukun dan wajib haji dapat diwakilkan (badal),” ujarnya.
Terkait waktu pelaksanaan dan tertib/urutan ada waktu yang utama dan ada yang syah. Namun demi keselamatan, kesehatan, dan ketertiban sebaiknya jamaah Indonesia melaksanakan pada waktu yang ditentukan.
“Di dalam Islam ibadah dilaksanakan sesuai kemampuan. Islam melarang umatnya berlebihan dan memaksakan diri dalam beribadah. Keutamaan ibadah dilihat dari keikhlasan niat, keabsahan pelaksanaan, dan penghayatan,” papar Naib Amirul Hajj 1438 H/2017 M itu.
Dia mengatakan, memaksakan diri dan berlebihan dalam beribadah hukumnya makruh bahkan bisa haram. Tujuan dari syariah untuk keselamatan manusia dan melindungi kehidupan.
Karena itu, sambung dia, di dalam beribadah ada rukhsah dan madlarat. Jika seseorang dalam kondisi tertentu selalu ada rukhsah. Misalnya seorang sedang sakit yang membahayakan diri dan kesehatan atau tidak ada air maka seseorang boleh tayamum sebagai pengganti wudu.
“Seorang yang sedang sakit boleh tidak berpuasa Ramadan, dengan meng-qadha ketika sudah sehat setelah Ramadan atau cukup membayar fidyah,” paparnya.
Dia menganjurkan agar jamaah mengikuti jadwal Pemerintah Saudi dan Pemerintah Indonesia. Karena niat utama adalah menunaikan ibadah haji maka setiap jamaah harus mengutamakan rukun dan wajibnya haji dan tidak memaksakan diri melaksanakan sunah haji.
Sebelumnya, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi melalui Muassasah Asia Tenggara telah merilis surat edaran tentang waktu yang dilarang bagi jamaah haji Indonesia untuk melontar jumrah. Demi keselamatan dan kenyamanan berhaji, jamaah diminta mematuhi larangan tersebut.
Berdasarkan surat edaran tersebut, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah mengeluarkan maklumat terkait waktu larangan melontar jamarat bagi jamaah haji Indonesia tertanggal 6 Agustus 2017.
Maklumat ditujukan kepada seluruh Kepala Seksi dan Kepala Sektor Daker Mekkah agar informasi seputar larangan ini bisa segera disosialisasikan kepada jamaah haji Indonesia.
Kadaker Mekkah, Nasrullah Jasam dalam maklumatnya mengatakan, komitmen mematuhi larangan waktu melontar ini penting demi kelancaran bersama dan demi menghindari kemacetan akibat penumpukan jamaah.
ADVERTISEMENT
"Jamaah haji Indonesia agar memerhatikan dan menaati jadwal waktu melontar jumrah," tulis Nasrullah, Senin (6/8/2017).
Berikut ini waktu yang dilarang bagi jamaah haji Indonesia untuk melontar jumrah yang menjadi salah satu wajib haji:
1. 10 Zulhijjah larangan melontar jamarat mulai pukul 06.00–10.30 waktu Arab Saudi (WAS).
2. 11 Zulhijjah larangan melontar jamarat mulai pukul 14.00–18.00 WAS.
3. 12 Zulhijjah larangan melontar jamarat mulai pukul 10.30–14.00 WAS.
Kepada seluruh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi, Nasrullah meminta agar menyosialisaikan waktu larangan ini dengan harapan bisa dipahami dan ditaati oleh semua jamaah haji Indonesia.
(dam)
Sumber :https://nasional.sindonews.com/read/1230567/15/muhammadiyah-ingatkan-jamaah-haji-patuhi-jadwal-lempar-jumrah-1502780958/13