10 Rekomendasi Kuliner Magelang yang Bikin Ketagihan

Kementerian Pariwisata
Akun Resmi Kementerian Pariwisata
Konten dari Pengguna
31 Mei 2019 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pariwisata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-pesonamudik2019 Foto: Dok. Kemenpar
zoom-in-whitePerbesar
com-pesonamudik2019 Foto: Dok. Kemenpar
ADVERTISEMENT
Magelang dikenal sebagai kota dengan masyarakat yang sangat ramah dan memiliki pemandangan yang eksotik. Bagai tersihir untuk berlama-lama di sana, Kota Magelang punya ragam daya tarik. Bagaimana tidak, suasana Magelang sangat kekeluargaan. Terlebih, kuliner di Magelang juga tidak diragukan lagi kelezatannya.
ADVERTISEMENT
“Magelang akan selalu menjadi daya tarik buat wisatawan. Banyak alasan untuk itu. Salah satunya adalah kuliner. Kalian yang melintasi Magelang, wajib mencoba kulinernya,” papar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Apa saja sih kuliner Magelang yang mampu memanjakan lidah dan perut para pelancong? #PesonaMudik2019 akan memberi ulasan yang bisa menjadi panduan kamu untuk berburu kuliner di Magelang. Berikut ulasannya:
1. Kupat Tahu Magelang
Kuliner khas Magelang yang pertama adalah kupat tahu. Kupat tahu ini berisi irisan tahu, ketupat, telur, seledri, tauge dan kacang goreng yang kemudian disiram dengan kuah khas.
Salah satu kios yang populer akan kelezatan kupat tahu Magelangnya adalah Tahu Pojok Magelang di Jalan Tentara Pelajar Nomor 14, Kota Magelang, Jawa Tengah. Dari arah Semarang, posisi Tahu Pojok Magelang sekitar 30 meter sebelum alun-alun Magelang. Kios ini sudah berdiri sejak tahun 1942.
ADVERTISEMENT
Para tokoh nasional hingga artis top tercatat menjadi penikmat kupat tahu di Tahu Pojok Magelang. Sebut saja alumni Akademi Militer sekaligus Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Puan Maharani, Christine Hakim, hingga Indro Warkop DKI.
2. Mangut Beong Sehati
Mangut Beong adalah kuliner khas Magelang. Ikan Beong yang menjadi bahan baku utama mangut merupakan ikan yang menyerupai lele besar dan bisa ditemukan di Sungai Progo. Ikan ini dimasak pedas dengan bumbu rempah dan kuah santan. Rasanya, lumayan bikin megap-megap, tapi ketagihan.
Untuk bisa mencicipi Mangut Beong Sehati Borobudur, kamu bisa pergi ke Desa Kembanglimus Borobudur, sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur ke arah Kecamatan Salaman.
3. Sup Senerek Pak Parto
ADVERTISEMENT
Kali ini kuliner yang dibahas adalah sup Senerek Magelang, yang mana bukan sup biasa. Hidangan ini berbahan dasar daging, iga, ayam, atau buntut. Yap, sup senerek ini lebih ramai isinya, dengan campuran bahan seperti kacang merah, bayam, wortel, seledri, daun bawang dan irisan sapi atau ayam atau jeroan. Rasanya segar karena kuah kaldunya yang bening.
Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, konon Sup Senerek adalah hasil akulturasi kuliner Belanda saat jaman penjajahan. Tentara Belanda kerap memasak 'Snert Soup', berupa sup kacang polong dengan roti. Karena lidah masyarakat Jawa kesulitan mengucap Snert, maka terciptalah istilah Senerek. Sedangkan kacang polong pun berganti menjadi kacang merah.
Lokasi Warung Pak Parto berada di kompleks kios terminal lama bawah Bukit Tidar. Selain Warung Pak Parto, Sup Senerek juga terkenal di Warung Bu Atmo di daerah Jendralan sebelah Karesidenan Kedu.
ADVERTISEMENT
4. Bakmi Goreng Menayu Muntilan
Bakmi goreng Menayu Muntilan ini super banget rasanya, lho. Dimasak dengan cara tradisional yaitu menggunakan anglo, terbukti membuat cita rasa bakmi goreng sangat lezat.
Kamu bisa menikmati sepiring Bakmi Goreng Menayu ini di Warung Bakmi Goreng Pak Kadis di Desa Menayu Kecamatan Muntilan. Selain Bakmi Goreng, di Warung ini kamu bisa mencoba menu lainnya seperti bakmi godog, nasi goreng, nasi godog, dan rica-rica bebek. Rasanya tetap juara.
5. Buntil Lumbu
Buntil, nama ini memang menjadi khas masakan Jawa. Di Magelang, terdapat Buntil Lumbu yang berbeda dengan buntil lainnya. Jika buntil umumnya dibungkus dengan daun singkong atau pepaya, Buntil Lumbu di Magelang dibungkus dengan daun keladi atau talas. Isiannya tetap sama, bumbu kelapa dan teri dimasak dengan kuah santan kental. Kamu bisa menikmati Buntil Lumbu dengan nasi hangat yang dilengkapi dengan ikan bandeng presto atau ikan tongkol goreng telur. Maknyuss.
ADVERTISEMENT
Buntil Lumbu bisa kamu dapat di Pasar Ngasem Jalan Sriwijaya Magelang atau depan toko Merak Jaya Jalan Jenderal Sudirman Magelang. Penjualnya simbok-simbok.
6. Kethak
Kethak ini merupakan lauk tradisional di Magelang yang terbuat dari ampas pembuatan minyak kelapa. Kethak biasanya dibumbui dengan bacem. Dengan cita rasanya yang manis dan gurih, Kethak bisa disajikan bersama Buntil Lumbu.
Kethak biasanya dijual bersama penjual buntil di Pasar Ngasem, Pasar Rejowinangun, dan Pasar Tukangan.
7. Wedang Kacang Kebon
Dinginnya hawa di Magelang sangat cocok untuk ditemani dengan Wedang Kacang. Wedang ini merupakan kacang tanah yang direbus dengan jahe, gula jawa dan gula pasir hingga empuk. Setelah empuk, wedang ini disajikan bersama ketan. Kacang tanah yang empuk membuat kamu enggak percaya kalau itu adalah kacang tanah.
ADVERTISEMENT
Wedang Kacang yang terkenal di Magelang adalah Wedang Kacang Kebon di Jalan Pajang sebelah Bonds Cafe. Di Warung ini, selain Wedang Kacang, kamu juga bisa mencicipi jajanan tahu susur, tahu bacem, dan sate pisang.
8. Es Semanggi
Es Semanggi merupakan warung yang menyediakan es tradisional Magelang, seperti Es Pelered, Es Klamud, Es Roti, Es Tape, dan Es lainnya. Lokasi Es Semanggi di Jalan A Yani seberang radio Polatis & basement Matahari Alun-alun kota Magelang.
9. Warung Makan Roda Tiga Pak No
Warung Makan Roda Tiga Pak No menyediakan makanan berbahan daging kambing. Lokasi Warung Pak No di Jalan Kalingga, dekat Hotel Sumber Waras. Di sini, kamu bisa menikmati tengkleng sumsum, sate goreng, tongseng, gulai dan nasi goreng
ADVERTISEMENT
10. Es Krim Mahkota
Es krim legendaris di Kota Magelang adalah Es Krim Mahkota di Toko Roti Mahkota. Lokasi toko roti ini di daerah Poncol, atau persisnya di seberang pertigaan Rumah Makan Gudeg Poncol. Konon, toko ini berdiri sejak tahun 1945, lho. Es krim Mahkota ini dibungkus dengan kertas semacam alumunium foil. Rasanya klasik.
Ilustrasi Kuliner Indonesia Foto: Shutter Stock