news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerintah Daerah Diminta Kendalikan Konversi Lahan Pertanian

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2017 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat ketersediaan lahan pertanian sangat penting diperhatikan. "Pemerintah daerah perlu menjaga terjadinya konversi lahan, sehingga lahan-lahan pertanian produktif tidak beralih fungsi," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, kepada pers, seusai mengunjungi lokasi pengembangan jagung hibrida di kabupaten Muaro Jambi, bersama-sama Anggota Komisi IV DPR RI.
ADVERTISEMENT
Menurut Agung, alih fungsi lahan pasti terjadi, namun pemerintah harus bisa mengantisipasi melalui perluasan lahan dan menerbitkan Perda untuk menghindari terjadinya konversi lahan.
Rombongan Komisi IV DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi IV Edhy Prabowo dan didampingi Kepala BKP, Agung Hendriadi, akan mengunjungi beberapa objek pertanian selama berada di provinsi Jambi.
Lokasi yang dikunjungi antara lain pengembangan tanaman jagung hibrida di kabupaten Muaro Jambi. Di lokasi ini sedang digiatkan penanaman jagung hibrida. Tahap pertama akan dilakukan penanaman pada areal seluas 600 ha, dan saat ini sudah ditanam 120 ha (jagung Bima 20 ha dan URI sebagai pakan 100 ha). Selain itu juga dikembangkan perbenihan jagung hibrida Nasa 29 seluas 2 ha, jagung hibrida JH27 2 ha, serta jagung komposit varietas Sukaraga 3 ha.
com-Jagung Hibrida (Foto: Kementan)
Semua varietas tersebut sangat adaptif dengan lahan sub optimal, dan juga lahan pasang surut, sehingga pengembangan jagung sangat prospektif, karena dilakukan pendampingan oleh BPTP Balitbangtan Jambi.
ADVERTISEMENT
Untuk memotivasi masyarakat menanam jagung, pada masa mendatang akan dibangun pabrik pengolahan jagung pakan dalam hal ini oleh PT. Usaha Baru Bersama. Selain itu juga dilakukan kemitraan usaha seperti Inti Plasma.
Untuk memberikan nilai tambah dalam usaha jagung, akan dibangun peternakan pengemukan sapi dengan konsep "bio industri" sehingga brangkasan jagung bisa digunakan sebagai bahan pakan sapi, dan kotorannya dijadikan pupuk kandang, sehingga tidak ada yang terbuang (zero waste).
Selain itu, akan dibangun lokasi perbenihan jagung unggul varietas willis Balitbangtan dengan fasilitas yang mendukung dilokasi seluas 70 ha.
Adanya permintaan benih, perbaikan inprastruktur, kemudahan usaha kredit dan penyuluhan pada pertanaman dilahan gambut perlu dipenuhi pemerintah dengan menambah anggaran.
Pada bagian lain Agung mengajak masyarakat untuk melaksanakan diversifikasi pangan dengan mengurangi konsumsi beras. "Kita perlu menurunkan konsumsi beras perkapita, karena konsumsi kita masih tinggi. Padahal negara lain seperti Thailand hanya 80 kg/kapita, sedangkan Indonesia masih 113 kg/kapita," jelas Agung.
ADVERTISEMENT