Subsidi Distribusi Kedelai Bantu Pengrajin Tahu dan Tempe di Kendal

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
19 Juni 2021 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Distribusi kedelai di Kendal, Jawa Tengah. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Distribusi kedelai di Kendal, Jawa Tengah. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga kedelai beberapa waktu terakhir sempat membuat produsen tahu tempe kelimpungan. Pasalnya kenaikan tersebut akan berdampak pada biaya produksi, pada akhirnya kenaikan harga di tingkat konsumen tidak bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Tempe dan tahu merupakan makanan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga kenaikan harga bisa berdampak pada keresahan masyarakat.
Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) adalah memfasilitasi biaya distribusi kedelai dari produsen ke wilayah pengrajin tahu-tempe yang membutuhkan pasokan bahan baku.
Ilustrasi produksi kedelai. Foto: Reuters/Ueslei Marcelino
Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan, upaya ini bagian dari strategi menekan kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin agar tempe dan tahu tetap terjangkau oleh masyarakat.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, BKP Kementan membantu kelancaran pasokan kedelai ke pengrajin tahu tempe tengah diupayakan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto mengatakan, dana distribusi pangan yang dialokasikan melalui Dana Dekonsentrasi digunakan untuk membantu kelancaran pasokan kedelai yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan harga.
ADVERTISEMENT
“Langkah ini dilakukan sebagai tekad pemerintah dan upaya menstabilkan pasokan dan harga kedelai di Jawa Tengah secara berkesinambungan, ujar Agus dalam keterangan Kamis (17/06/2021).
Distribusi kedelai di Kendal, Jawa Tengah. Foto: Dok. Kementan
Ditambahkannya, pemenuhan pasokan kedelai melalui Primkopti Harum Weleri sebagai langkah jaminan ketersediaan kedelai bagi pengrajin tempe dan tahu di Kendal, agar tetap bisa berproduksi dan Kopti selaku penyedia bahan bakunya.
Dalam kesempatan ini, Dinas Pangan Jateng membantu mendistribusikan sekitar 200 ton kedelai dari petani ke pengrajin tempe dan tahu di Kabupaten Kendal.
Sementara itu, Ketua Primkopti Harum Weleri Kabupaten Kendal, Rifai mengatakan kebutuhan kedelai di Kabupaten Kendal sekitar 1.000 ton per tahun, namun Primkopti hanya mampu memenuhi separuhnya.
“Sebagian kebutuhan kedelai di Kendal dipenuhi dari impor. Dengan kenaikan harga kedelai impor saat ini, hampir Rp11.000 per kilo, para perajin memilih mengurangi ukuran tahu dan tempe dari pada menaikkan harga.
ADVERTISEMENT
“Ketika harga kedelai masih Rp7.000, perajin bisa memproduksi tahu maupun tempe hingga satu kwintal. Namun saat harga kedelai naik terus, banyak yang mengurangi produksi dan terpaksa mengurangi ukuran tahu maupun tempe,” tutur Muhamad Irfan perajin tahu dari Weleri.
Distribusi kedelai di Kendal, Jawa Tengah. Foto: Dok. Kementan
Kebutuhan kedelai di Jawa Tengah antara 420.000 sampai 450.000 ton per tahun, namun hingga saat ini kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi sepenuhnya dari produksi dalam negeri.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementan serta pihak terkait terus mendorong produktivitas dan perluasan lahan kedelai agar kebutuhan kedelai dapat terpenuhi secara mandiri.
Mentan SYL berharap kerja sama dengan pemerintah daerah serta stakeholder terkait sangat penting, dan upaya peningkatan produksi terus bisa dilakukan sehingga ketergantungan importasi dapat ditekan.
ADVERTISEMENT