Konten dari Pengguna

Menaker Lakukan Peluncuran Awal SMK Asy-Syarif Mitra Industri di Mojokerto

Kemnaker
Official account of Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia
23 Juni 2024 17:07 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kemnaker tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah pada peluncuran awal SMK Asy-Syarif Mitra Industri di Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu (22/6/2024). Foto: Dok. Kemnaker
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah pada peluncuran awal SMK Asy-Syarif Mitra Industri di Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu (22/6/2024). Foto: Dok. Kemnaker
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah melakukan peluncuran awal (soft launching) SMK Asy-Syarif Mitra Industri yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu (22/6/2024).
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan peluncuran awal tersebut, SMK Asy-Syarif Mitra Industri membuka pendaftaran peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025 dengan dua kejuruan, yaitu kejuruan ototronik dan mekatronik.
Menaker menyambut baik pendirian SMK Asy-Syatif Mitra Industri. Pasalnya, sekolah kejuruan tersebut telah melakukan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri.
"Mudah-mudahan sekolah ini bener-bener menjadi the real vocational school, ini yang kita harapkan," ucap Menaker.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah pada peluncuran awal SMK Asy-Syarif Mitra Industri di Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu (22/6/2024). Foto: Dok. Kemnaker
Ketua Yayasan Industri Mandiri, Darwoto mendukung kehadiran SMK Asy-Syarif Mitra Industri. Dukungan juga disebutnya datang dari Kadin, Apindo, dan Himpunan Kawasan Industri Jawa Timur.
"Tentu kalau dunia usaha dan dunia industri sudah cawe-cawe terkait dengan sekolah vokasi, pasti hasilnya sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri itu sendiri," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Adapun terkait kurikulum yang diterapkan di SMK Asy-Syarif Mitra Industri, katanya, tetap memakai Kurikulum Merdeka Kemendikbudristekdikti sebagai bahan dasar.
"Jadi kurikulum nasional yang dibakukan oleh Kementerian Pendidikan itu menjadi basic, tetapi pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan dari dunia industri itu sendiri, sehingga sekolah betul-betul terhadap perkembangan keterampilan yang dibutuhkan dunia industri," ucapnya.