14 Rumah Rusak Akibat Cuaca Ekstrem di Buton, 200 Warga Mengungsi

Konten Media Partner
25 Desember 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah warga Desa Bahari Makmur rusak berat akibat cuaca ekstrem. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah warga Desa Bahari Makmur rusak berat akibat cuaca ekstrem. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Cuaca ekstrem melanda Desa Bahari Makmur, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (24/12) malam. Akibatnya, sebanyak 14 rumah rusak berat dan ratusan warga terpaksa mengungsi ke tempat aman.
ADVERTISEMENT
"14 rumah warga rusak dan hilang. Kemudian untuk saat ini 200-an orang (mengungsi), malam bisa bertambah lagi," kata Kapolsek Sampuabalo Ipda Almuhalid kepada kendarinesia, pada Minggu (25/12).
Almuhalid mengungkapkan cuaca ekstrem di tempat tersebut sudah terjadi selama dua hari kemarin. Awalnya hanya berupa angin kencang dan gelombang. Namun pada Sabtu (24/12) sekitar pukul 23.30 Wita air pasang yang disertai gelombang tinggi menghantam wilayah pesisir.
"Air pasang dan gelombang tinggi menghantam rumah warga, tanggul hingga karamba ikan," bebernya.
Melihat kejadian tersebut, warga berusaha menyelamatkan barang berharga miliknya. Karena kondisi kurang baik, warga lalu mengungsi ke tempat yang lebih jauh dan aman.
"Saya bersama anggota sejak tadi malam terus membantu mengevakuasi warga dan memberi bantuan seperti air mineral dan makanan ringan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Polisi membantu warga yabg terdampak cuaca ekstrem di Desa Bahari Makmur. Foto: Istimewa
Namun sejak pagi tadi, warga mulai kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa terjangan gelombang. Aparat kepolisian dari Sektor Sampuabalo bersama anggota TNI turut membantu masyarakat setempat.
"Masyarakat mengungsi di TK Bahari Makmur dan SD 36 Buton dan sekitar pukul 06.00 Wita tadi sudah balik ke rumah guna membersihkan puing-puing bangunan yang dihantam gelombang tinggi," bebernya.
Hasil pemetaan dampak gelombang tinggi, selain 14 rumah warga rusak berat, beberapa tembok penahan gelombang dan mata pencarian warga seperti karamba ikan hingga rumpon warga mengalami rusak berat.
"Adapun total kerugian keseluruhan diperkirakan kurang lebih Rp 1 Miliar," ujarnya.
Saat ini, kondisi gelombang di pesisir pantai Desa Bahari Makmur dalam kondisi tenang. Namun, Almuhalid meminta agar warga tetap waspada dengan gelombang susulan yang dimungkinkan bisa terjadi saat malam hari.
ADVERTISEMENT
"Sekarang masih aman, biasanya malam baru mulai lagi berombak. Kamu imbau agar warga tetap waspada dan untuk saat ini agar tidak melaut dulu," ungkapnya.