Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
23 Orang Mahasiswa di Kendari Gunakan Surat PCR Palsu di Bandara
23 Agustus 2021 16:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 23 orang mahasiswa asal Kota Kendari yang berencana kuliah di Universitas Ibnu Khaldun Bogor dibatalkan keberangkatannya oleh pihak KKP Bandara Halu Oleo, karena diduga menggunakan surat keterangan PCR Corona palsu, pada Sabtu (21/08).
ADVERTISEMENT
Diketahui, puluhan mahasiswa itu akan berangkat dari Kota Kendari tujuan Jakarta menggunakan Pesawat Lion Air JT 987.
Koordinator Wilayah (Korwil) KKP Bandara Haluoleo, dr Umi saat dihubungi oleh awak media mengatakan, kejadian tersebut berawal saat salah saeorang membawa surat PCR ke 23 mahasiswa tersebut untuk dilakukan validasi sebelum melakukan check-in di bandara.
Setelah pihak KKP melakukan validasi, ternyata puluhan surat PCR milik para mahasiswa tersebut tidak terdaftar di website peduli lindungi.
"Jadi, kan sebelum mereka masuk check-in, terlebih dahulu kita harus memvalidasi surat PCR dan vaksinasinya melalui website peduli lindungi. Setelah ditau tidak terdaftar, kita menyarankan agar kembali ke RS Bahteramas untuk melakukan konfirmasi, karena kita kira sebelumnya mungkin belum di input," ungkap Dr Umi melalui telepon seluler, pada Senin (23/08).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya salah satu perwakilan dari rombongan mahasiswa itu diketahui kembali ke RS Bahteramas untuk melakukan konfirmasi terkait keabsahan surat PCR itu.
"Orang itu kemudian kembali pada saat panggilan boarding sekitar pukul 10.15 Wita, saat kita tanya hasilnya, orang itu cuman diam. Kita langsung berinisiatif menghubungi pihak RS Bahteramas untuk mengonfirmasi suratnya valid atau tidak. Kita foto keseluruhan surat dan kirim ke Bahteramas dan pihak bahteramas menjawab bahwa tidak ada rombongan mahasiswa di tanggal surat tersebut keluar yang melakukan tes PCR," jelasnya dr Umi.
Setelah mendapat jawaban dari pihak RS Bahteramas, pihak KKP Bandara Halu Oleo lalu kembali mempertanyakan apakah surat tersebut palsu.
"Iya itu palsu," ucap dr Umi, mencontohkan kepada wartawan, jawaban dari salah seorang perwakilan puluhan mahasiswa itu.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita kembali konfirmasi kepada pihak maskapai bahwa surat itu palsu dan kami tidak bisa validasi. Karena palsu dan tidak bisa divalidasi jadi mereka tidak bisa melakukan penerbangan," tambahnya.