Konten Media Partner

5 Kuliner Khas yang Wajib Dicoba saat ke Sulawesi Tenggara

17 Maret 2019 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coto, Foto: Mufti/kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Coto, Foto: Mufti/kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
Saat berlibur atau melakukan perjalanan di suatu daerah, kurang afdol rasanya jika tidak mencicipi kuliner daerah yang disinggahi. Selain berwisata alam, kuliner merupakan teman pelengkap untuk bersantai sambil memghilangkan rasa penat.
ADVERTISEMENT
Seperti di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebuah provinsi yang berada diwilayah Tenggara dari Pulau Sulawesi ini menyimpan banyak hidangan kuliner khas daerah.
Di kota ini, anda tidak perlu menguras tenaga untuk berkeliling menemukan makanan-makanan khas tersebut. Di rumah makan Kampung Wisata di Jalan Martandu Raya, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sultra, ini cukup lengkap menyajikan beberapa sajian kuliner khas bumi Anoa.
Berikut ini, 5 kuliner legendaris yang kendarinesia Food tawarkan bagi wisatawan yang sedang berkunjung atau merencanakan kunjungannya ke Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sinonggi merupakan menu utama warung makan di Kampung Wisata ini. Kuliner yang satu ini merupakan makanan khas warga Suku Tolaki. Menjadi salah satu kuliner legendaris, Sinonggi merupakan incaran bagi wisatawan luar dan dalam negeri saat pertama kali menginjakkan kaki di kota ini.
Sinonggi makanan khas sulawesi tenggara, Foto: Mufti/kendarinesiaid
Sinonggi memiliki fungsi yang sama seperti nasi, telah menjadi makanan pokok bagi masyarakat daratan Sulawesi Tenggara yang memiliki kandungan karbohidrat, sangat cocok dihidangkan bersama lauk seperti sayur dan ikan.
ADVERTISEMENT
Selain Sinonggi yang berasal dari Hayati, Suku Tolaki juga memiliki makanan khas yang berbahan dasar daging, yakni sayur Tawaoloho.
Daging disajikan dengan padat beserta tulang yang biasa disebut iga daging. Bahan-bahannya pun terbilang sederhana, yakni bawang merah, bawang putih, tomat, daun tawaoloho, dan bahan-bahan lainnya. Tawaoloho sendiri dapat dihidangkan bersama Sinonggi.
Sayur Tawaoloho, Foto: Mufti/kendarinesiaid
Salah satu pengunjung yang menikmati hidangan khas Suku Tolaki ini mengaku bahwa Tawaloho sendiri memiliki rasa khas yang berbeda dari kuliner terbuat dari daging dari daerah lain. Selain itu, teksturnya pun lembut.
"Rasanya enak, gurih, asam, kuahnya segar, mungkin karena bahan dasarnya sangat sederhana. Tekstur dagingnya juga lembut," katanya.
Coto merupakan makanan khas yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tak perlu jauh-jauh ke wilayah seberang jika ingin mencicipinya, di Kendari sendiri warung coto begitu banyak menjajakan makanan yang khas dengan kuah kentalnya ini.
Coto, Foto: Mufti/kendarinesiaid
Makanan berkuah yang berbahan dasar daging sapi ini diolah dengan berbagai rempah-rempah, seperti serai, air cucian beras putih, daun salam, dan lain sebagainya. Cara membuatnya pun tidak susah. Mula-mula, semua bahan dihaluskan kemudian ditumis. Tambahkan kacang goreng yang telah dihaluskan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kuah yang dibuat dimasak terpisah dengan dagingnya. Daging dimasak dan dibiarkan mendidih hingga dagingnya lunak. Setelah lunak, daging sapi diiris kecil-kecil kemudian disiram dengan kuah coto.
Harga Coto Makassar sendiri berkisar Rp 25.000/porsi.
Makanan ini juga merupakan kuliner khas dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Yang dibuat dengan berbagai rempah-rempah sehingga membuat rasanya menjadi gurih.
Kondro tidak jauh berbeda dengan sayur tawaoloho berbahan dasar iga sapi, dengan kekayaan rempah-rempah yang digunakan membuat masakan ini sangat lezat. Bahan yang digunakan yakni bawang merah, daun salam, daun jeruk, cengkeh, dan lain sebagainya.
Kondro, Foto: Mufti/kendarinesiaid
Bahan-bahan tersebut dihaluskan kemudian ditumis secara bersamaan. Sementara, daging dimasak terpisah dengan bumbu. Setelah dagingnya matang, bumbu dimasukkan dan kondro siap dihidangkan.
ADVERTISEMENT
Untuk harga, wisatawan cukup merogoh kocek sebesar Rp 30.000/porsi.
Makanan khas Makassar yang satu ini juga tak kalah nikmatnya. terbuat dari bahan dasar daging (sengkel) yang dipotong dadu. Kemudian direbus hingga dagingnya lunak. Sambil memasak daging, tumis bumbu yang telah dihaluskan seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar dan lain-lain
Bumbu yang telah ditumis dimasukkan kedalam rebusan daging. Rasa Sop Saudara tidak jauh berbeda dengan coto. Sebab, keduanya berbahan dasar yang sama.
Sop saudara, Foto: Mufti/kendarinesiaid
Sop saudara bisa didapatkan dengan harga Rp 25.000/porsi.
Rahman, Pemilik rumah makan Kampung Wisata mengaku sengaja membuat rumah makan ini agar wisatawan lebih mengenal kuliner khas daerah Sulawesi.
"Rencananya disini akan dibuat makanan khas dari macam-macam provinsi yang ada di Sulawesi. Seperti Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Utara (Sulut). Tapi, untuk sementara, di Sultra dan Sulsel dulu, yang lain akan menyusul," terangnya.
ADVERTISEMENT
---
Mufti