9 Fakta Agung Darma, Tukang Galon yang Jadi Anggota DPRD Muna Barat

Konten Media Partner
26 April 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agung Darma bersama ibundanya di kediaman pribadinya di Muna Barat, Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Agung Darma bersama ibundanya di kediaman pribadinya di Muna Barat, Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Agung Darma (28), warga Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tak pernah menyangka dirinya bakal terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Padahal Agung hanya seorang pengusaha galon sekaligus yang mengantar galon-galon itu ke para pembelinya.
ADVERTISEMENT
Bermodalkan pertemanan dengan pelanggan galon miliknya, Agung memantapkan diri maju sebagai calon legislator (caleg) melalui Partai Demokrat dengan nomor urut 2. Dia menjadi caleg untuk daerah pemilihan (dapil) Muna Barat 1 yang meliputi Kecamatan Kusambi, Napano Kusambi, dan Kecamatan Sawerigading.
Jumlah suara yang diperoleh Agung dari masyarakat juga cukup mengejutkan, lantaran lebih banyak daripada Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Muna Barat, La Ode Abdul Gamal. Agung memperoleh 734 suara, sedangkan Ketua DPC Partai Demokrat Muna Barat mendapat 520 suara.
Berikut 10 fakta tentang Agung Darma yang dirangkum kendarinesia:
1. Pemilik Sekaligus Pengantar Galon
Agung menggeluti usaha penjualan galon kecil-kecilan di desanya, Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Muna Barat, Sultra, sebagai kegiatannya sehari-hari. Dia menjalankan bisnisnya itu sejak 2017.
ADVERTISEMENT
Mulanya pelanggan Agung hanya berasal dari kios-kios di sekitar tempatnya berjualan. Namun kemudian, para pelanggan Agung menjalar hingga ke desa tetangga. Agung tak memiliki karyawan, sehingga dia sendirilah yang mengantar galon-galon ke pelanggannya itu.
2. Atlet Karate Berprestasi sejak SMA
Agung Darma juga dikenal sebagai atlet karate berprestasi sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia bahkan pernah menyumbang medali bagi Kabupaten Muna.
"Saya memang atlet karate sejak SMA, saya pernah mewakili Kabupaten Muna sewaktu (wilayahnya) belum mekar menjadi Muna Barat, di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Buton Utara. Di sana saya menyumbangkan medali," kata Agung.
Prestasi terakhir yang ditorehkan Agung yaitu saat dia berhasil meraih medali perunggu untuk Sulawesi Tenggara pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Bali pada 2017.
ADVERTISEMENT
3. Maju Menjadi Caleg Hanya Coba-coba
Agung mengaku awalnya hanya coba-coba saja untuk maju menjadi caleg. Dia bahkan tidak pernah bermimpi akan dapat terpilih menjadi anggota DPRD Muna Barat.
"Saya senang (bisa terpilih) karena, istilahnya, tidak disangka-sangkalah. Bahkan, bermimpi untuk terpilih saja tidak, padahal hanya adu nasib," kata Agung.
Dia juga termotivasi menjadi caleg karena tahu bahwa tidak ada petahana atau incumbent di dapilnya. Saat itu memang Muna Barat baru pertama kali menyelenggarakan Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Saya berani maju karena semua pemula. Untuk DPRD Muna Barat, ini adalah Pileg pertama, belum ada incumbent, makanya saya beranikan diri," ujarnya.
4. Diusung Partai Demokrat
Agung menjadi caleg DPRD Muna Barat yang diusung Partai Demokrat. Dia mendapat nomor urut 2 di dapil Muna Barat 1 yang meliputi Kecamatan Kusambi, Napano Kusambi, dan Kecamatan Sawerigading.
ADVERTISEMENT
5. Kalahkan Suara Ketua DPC Demokrat Muna Barat
Jumlah suara masyarakat yang memilih Agung cukup mengejutkan. Dengan memperoleh 734 suara, Agung mengalahkan perolehan suara Ketua DPC Partai Demokrat Muna Barat, La Ode Abdul Gamal.
"Saya dapat 734 suara, saya nomor urut 2. Sedangkan Pak La Ode Abdul Gamal dapat 520 suara, nomor urut 1," kata Agung.
Agung Darma saat mengisi galon di kediaman pribadinya, Foto: Dok Pribadi Agung
6. Andalkan Jaringan Pelanggan Galon
Agung mengandalkan jaringan perkenalan dengan para pelanggannya yang berada di desa-desa untuk mendapat perhatian dalam Pileg. Dia secara rutin mengantar galon sambil sosialisasi dirinya sebagai caleg.
"Saya datangi dari rumah ke rumah, sambil antar galon, sambil sosialisasi ke warga bahwa saya juga caleg. Alhamdulillah warga ikhlas mendukung saya," ucap Agung.
ADVERTISEMENT
Selain kenalan pelanggan galonnya, Agung juga mengandalkan jejaring usaha batu merah milik mertuanya.
"Mertua saya, kan, penjual batu merah, karyawannya ada sekitar 30 orang. Mereka itulah yang ikut membantu sosialisasi setiap mengantar batu merah. Alhamdulilah hasilnya sangat baik," ungkapnya.
7. Tidak Diunggulkan karena Tak Punya Uang
Menurut Agung, dirinya bukanlah caleg yang diunggulkan di dapilnya, sebab orang-orang memandangnya tidak memiliki cukup uang seperti caleg lainnya.
"Iya, saya memang tidak diunggulkan, bahkan diragukan bisa terpilih. Saya, kan, tidak punya uang yang banyak, beda mungkin sama celeg-caleg lain yang secara finansial lebih mampu," ujar Agung.
Agung mengakui memang tidak mengandalkan pendanaan yang besar untuk bisa dipilih. Seperti yang sudah diungkapkan, jaringan perkenalannya dan silaturahmi yang diandalkan, sehingga dia mengaku tidak menggunakan politik uang.
ADVERTISEMENT
"Strategi saya hanya dari jaringan galon. Rata-rata langganan galon saya memberi dukungan ikhlas, tanpa diberi uang, karena sebagian merupakan keluarga," imbuh Agung.
8. Jurus Menang: Investasi Sosial
Bagi Agung, untuk memenangi kepercayaan masyarakat bukan dengan uang. Melainkan kebaikan sosial terhadap masyarakat yang, menurut dia, menjadi investasi sosial.
"Saya percaya dengan investasi sosial. Jauh sebelum ada Pemilu, saya memang sering membantu tetangga atau rekan saya jika ada yang perlu dibantu. Misalnya, kalau ada pernikahan teman, saya biasa ikut membantu untuk tenda atau kasih air minum kemasan. Dan saya yakini, jika kita berbuat baik, maka akan dibalas dengan kebaikan," ujar Agung.
9. Tak Pernah Mengumbar Janji
Setiap kali bertemu dengan warga atau pelanggan galonnya, Agung mengaku tidak pernah mengumbar janji. Dia hanya membeberkan visi-misinya menjadi caleg sambil bersilaturahmi dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Saya distribusikan sendiri galon airnya. Ya, target saya karena memang sembari memaparkan visi-misi, saya juga tidak pernah janjikan masyarakat ini-itu, tapi silaturahmi jalan selamanya. (Jika) Saya mau janjikan satu program, jangan sampai saya tidak bisa karena kami hanya bahas anggaran," pungkas Agung.
---