Aksi Nyalakan Lilin Mahasiswa Kendari Kenang 3 Tahun Tewasnya Randi-Yusuf

Konten Media Partner
24 September 2022 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi menyalakan lilin dan doa bersama atas perjuangan demokrasi Randi dan Yusuf. Foto: Muhammad Nadhir/kendarinesia
zoom-in-whitePerbesar
Aksi menyalakan lilin dan doa bersama atas perjuangan demokrasi Randi dan Yusuf. Foto: Muhammad Nadhir/kendarinesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi menyalakan lilin dan doa bersama mengenang tewasnya Randi dan Yusuf dalam perjuangan demokrasi pada 26 September 2019 silam di Tugu Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari pada Jumat (23/09) malam.
ADVERTISEMENT
Aksi solidaritas bertajuk 'September Berdarah Randi & Yusuf' diikuti oleh ratusan mahasiswa salah satunya berasal dari Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Teknik-Vokasi UHO Kendari.
Diketahui, Randi-Yusuf merupakan dua mahasiswa di Kendari yang tewas tertembak saat mengikuti aksi demonstrasi menolak RUU di Kantor DPRD Provinsi Sultra, pada Kamis 26 September 2019 silam.
Tampak hadir sebagai tamu istimewa aksi solidaritas mahasiswa tersebut ayah Randi, La Sahili. Sambil terduduk dan memegang foto sang anak di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir, La Sahili tampak terdiam dan sesekali menyeka air mata di wajahnya.
Suasana aksi solidaritas untuk Randi dan Yusuf menjadi tambah haru saat ratusan mahasiswa yang menyalakan lilin tersebut menyanyikan lagu 'Gugur Bunga'.
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Program Pendidikan Vokasi, Bagus Rahman menjelaskan aksi solidaritas tersebut dilakukan untuk refleksi dan mengenang kepergian Randi-Yusuf dalam perjuangan demokrasi.
"Aksi ini berfokus untuk mengenang dua pahlawan kita yang meninggal. Selain doa bersama dan bakar lilin, kita rangkaikan juga acara mimbar di antaranya orasi singkat, puisi dan nonton bareng tragedi 26 September," kata Bagus kepada wartawan disela kegiatan.
Bagus menuturkan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aksi itu berharap pihak kepolisian Polda Sultra untuk segera menuntaskan kasus meninggalnya Randi dan Yusuf.
"Kami berharap, kepada pihak penegak hukum Polda Sultra untuk dapat menuntaskan kasus meninggalnya Randi-Yusuf. Jangan seolah bungkam dengan kasus yang saat ini belum terselesaikan. Terkhusus kasus almarhum Yusuf belum mendapatkan keadilan di ranah hukum," harapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Bagus menjelang 3 tahun kepergian Yusuf, keadilan baginya belum tuntas. Pihaknya mengaku kecewa dengan kinerja aparat kepolisian. Selain kegiatan ini, para mahasiswa akan menggelar hal serupa pada Sabtu (24/09) di lokasi terjadi peristiwa berdarah tersebut.
Sementara, ayah Randi turut mengapresiasi para mahasiswa yang melakukan kegiatan aksi solidaritas tersebut. Ia berharap di kegiatan-kegiatan aksi solidaritas tersebut bisa berlangsung aman dan tertib.
"Terima kasih, saya tidak dapat memberikan apa-apa, hanya doa yang bisa saya berikan semoga sehat selalu, dimudahkan rezeki. Saya harap kegiatannya dilakukan dengan baik-baik jangan anarkis, jangan sampai ada korban lagi berikutnya," tutur La Sahili.